Merti Bumi Desa Lebak 2025 Gelar Wayang Kulit Dengan Lakon ‘Mbangun Puro Kencono’

Merti Bumi Desa Lebak 2025 Gelar Wayang Kulit Dengan Lakon ‘Mbangun Puro Kencono’

Wonogiri, KPonline – Sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia-Nya, masyarakat di Desa Lebak, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri menggelar wayang kulit dalam rangka Merti Bumi Desa Lebak, Pracimantoro Tahun 2025, di Halaman Balai Desa Lebak, pada Sabtu, 5 April 2025.

Kegiatan Merti Bumi Desa Lebak ini juga sebagai ajang untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan antar warga. Selain itu, juga sebagai upaya untuk melestarikan adat istiadat budaya yang telah ada sejak zaman nenek moyang.

Adapun rangkaian Merti Bumi Desa Lebak ini meliputi silahturahmi dan doa bersama serta pentas seni wayang Kulit semalam suntuk dengan lakon “Mbangun Puro Kencono” dan dalang oleh Ki Muhammad Pamungkas Prasetyo Bayu Aji

Informasi yang dihimpun koran perdjoeangan hadir dalam acara merti bumi Desa Lebak tahun 2025 Wakil Bupati Wonogiri, Imron R, Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Mulyadi, Kapolsek Pracimantoro, Danramil Pracimantoro dan jajaran pemerintah kecamatan Pracimantoro

Dalam sambutanya kepala desa Lebak, Sudarno mengucapkan rasa syukur karena bersih dusun/merti Bumi desa Lebak 2025 dapat terlaksana dengan mengelar pertunjukan wayang kulit. Sementara wakil bupati Wonogiri dalam sambutan mewakili Bupati Wonogiri yang berhalangan hadir mengatakan bahwa tradisi merti desa atau bersih desa merupakan tradisi leluhur yang sangat adi luhung.

Selanjutnya ia dalam kesempatan ini menyampaikan tujuh program pemerintah wonogiri 2025 – 2030 yang disebut Sapta Cipta Wonogiri. “Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi menjadi program ungulan pemerintah Wonogiri,” kata Sudarno.

Selanjutnya diperoleh informasi bahwa pertunjukan wayang kulit mengangkat Lakon “Mbangun Puro Kencano. Lakon ini mengisahkan tentang Raden Wisanggeni yang diberi tugas oleh Pandawa untuk membangun Pura Kencana di Desa Manahlan, suatu tempat di mana dahulu Pandawa melewati hari-hari yang penuh penderitaan.

Mereka hidup dengan penuh hambatan karena Kurawa bersekutu dengan Raja Sabrang. Namun, dengan kebulatan tekad dari para Pandawa, semua rintangan itu berhasil dilewati. Sehingga terwujudlah Pura Kencana.

Hal ini sejalan dengan Desa Lebak, Kecamatan Pracimantoro dengan semangat Gotong Royong warganya bahu membahu membangun lingkungan desa dan bertujuan agar desa Lebak lebih maju dan sejahtera. (Yanto)