Surabaya, KPonline – Lagu-lagu band Methosa, terutama “Bangun Orang Waras” dan “Igual”, tengah menjadi sorotan. Keduanya menjadi anthem bagi para buruh Jawa Timur yang tengah memperjuangkan Upah terutama pasca Putusan MK No 168/PUU-XXI/2023 mengabulkan sebagian gugatan uji materil yang dimohonkan Partai Buruh dan serikat pekerja/serikat buruh terhadap UU No. 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja.
Selasa 5 November 2024 , saat aksi FSPMI lagu Bangun Orang Waras sudah diputar sejak pagi di titik kumpul Sidoarjo dan Surabaya kemudian saat di titik aksi di depan Kantor Gubernur Jawa timur di jalan Pahlawan Surabaya.
Ketika diperhatikan maka dapat disimpulkan jika lagu lagu Methosa memiliki Lirik yang tajam: Lirik lagu-lagu Methosa, terutama “Bangun Orang Waras”, sangat relevan dengan perjuangan buruh saat ini. Kata-kata yang lugas dan kritis berhasil menyuarakan aspirasi mereka.
Di lagu ini Buruh juga disebut dalam lirik yang berbunyi ” Hey para Buruh sudahkah kau beli susu, juga lauk pauk untuk anak istrimu “, ini menjadi kalimat tepat yang menggambarkan bahwa upah buruh di Indonesia belum bisa disebut upah layak.
Aransemen Musik yang Energik, Tempo dan ritme yang sesuai derap langkah kaki membuat lagu “Igual” pas jika diperdengarkan saat longmarch. Ditambah dengan vokal lantang Mansen Munthe dan Rina Nose, Baseline Kelana Halim,Keyboard Raden Agung,dan rauangan gitar Dami di lagu ini berhasil membakar semangat massa.
Lagu-lagu Methosa,diputar berulang kali di mobil komando saat aksi. Pengulangan ini membuat lirik-liriknya mudah diingat dan dinyanyikan bersama, selain saat aksi demonstrasi, lagu lagu Methosa dijadikan musik latar konten konten para Buruh.
Dengan lagu lagu Methosa,Buruh merasa menemukan identitas baru dalam lagu-lagu Methosa. Lirik-liriknya yang menyuarakan ketidakadilan menjadi penguat semangat mereka. Lagu-lagu ini berhasil menyatukan massa buruh. Saat lagu diputar, mereka akan bernyanyi bersama dan melakukan aksi seperti mengangkat tangan sambil meneriakkan “Igual”.
Pada aksi hari ini para Buruh juga membuat Poster ” Bangun Orang Waras ” dan ” Igual ” yang di tunjukkan berdampingan dengan poster tuntutan seperti “Cabut Omnibuslaw ” dan ” Naikkan Upah 2025″.
Methosa tidak hanya sekadar band musik. Melalui lagu-lagunya, mereka telah berhasil menjadi suara bagi masyarakat khususnya kaum buruh di Indonesia. Musik mereka telah menjadi soundtrack perjuangan, menginspirasi dan menyatukan mereka dalam memperjuangkan hak-hak yang layak.
Salah seorang massa aksi Buruh bernama Bobby Kristanto yang bekerja sebagai Kurir di satu Marketplace besar di Indonesia ini mengaku sangat senang dengan lagu lagu Methosa, ketika pertama kali mendengar dirinya merasa langsungnya konek dengan pesan yang disuarakan, kepada KPonline, Bobby menyampaikan ” Baru ini saya tau bahwa ada band yang seluruh lagunya sangat enak didengar tapi liriknya sarat dengan kritik sosial, akhirnya setiap saya antar paket ke konsumen, lagu lagu Methosa menjadi teman saya di perjalanan juga menjadi theme song saat kami aksi demonstrasi”.
Dari pantauan Koran Perdjoeangan online, lagu lagu Methosa juga diperdengarkan saat aksi Buruh di Jakarta pada Kamis 7 November 2024 di depan Kementrian Ketenagakerjaan,serta terlihat di postingan konten konten video Buruh Batam .
(Putri)