Surabaya, KPonline — Selasa, 5 November 2024 Ratusan buruh dari berbagai wilayah Jawa Timur, termasuk Surabaya, Gresik, Tuban, Pasuruan, dan Mojokerto, berkumpul di depan kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, untuk menyampaikan tuntutan kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tahun 2025 sebesar 10%. Aksi ini diorganisir oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Timur dan diikuti oleh buruh lintas generasi, dengan keterlibatan kuat dari Milenial dan Gen Z.
Putri, salah satu buruh milenial perwakilan dari PUK SPAI PT ABR Surabaya, menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya keterlibatan generasi muda dalam memperjuangkan kenaikan upah. “Milenial dan Gen Z harus turun aksi untuk menyuarakan kenaikan upah yang layak. Ini adalah investasi untuk masa depan ekonomi kami sendiri. Dengan upah yang sesuai, kami bisa hidup lebih sejahtera, daya beli meningkat, dan mengurangi ketergantungan pada bantuan atau utang. Kondisi ini tidak hanya baik untuk buruh, tetapi juga bagi kestabilan ekonomi generasi mendatang,” jelas Putri.
Lebih lanjut, Putri menekankan bahwa aksi ini bukan sekadar tuntutan materi, tetapi bentuk perjuangan keadilan sosial. “Generasi kami dikenal dengan semangat keadilan dan kesetaraan. Ketika upah tidak layak, kesenjangan sosial semakin lebar. Aksi ini menjadi wujud solidaritas kami untuk memastikan kesejahteraan tercapai bagi seluruh masyarakat, bukan hanya segelintir orang.”
Selain itu, Putri juga menyoroti tantangan ekonomi yang dihadapi oleh Milenial dan Gen Z, seperti biaya hidup yang semakin tinggi dan ketidakpastian pekerjaan. Menurutnya, upah yang layak memberikan stabilitas finansial, sehingga generasi muda dapat merencanakan masa depan dengan lebih baik.
“Milenial dan Gen Z memiliki kekuatan besar untuk menggerakkan perubahan sosial. Partisipasi kami dalam aksi ini adalah suara bagi pekerja muda dan mendorong pemerintah serta perusahaan untuk memperhatikan isu-isu yang berdampak langsung pada kehidupan kami. Turun aksi adalah cara kami untuk melawan sistem yang tidak adil. Kami tidak hanya menyuarakan keluhan, tetapi langsung bergerak untuk perubahan,” tegas Putri.
Aksi ini berlangsung dengan damai dan mendapat dukungan dari berbagai elemen buruh di Jawa Timur. Tuntutan utama mereka adalah penyesuaian UMK tahun 2025 dengan kenaikan 10%, sesuai rata-rata kenaikan di provinsi tersebut. Generasi muda yang turun aksi menunjukkan bahwa perjuangan ini bukan hanya tentang kondisi buruh hari ini, tetapi juga perjuangan untuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
A. R. P, –