Momen Indah Di Penutupan Workshop Media Perdjoeangan

Momen Indah Di Penutupan Workshop Media Perdjoeangan

Mojokerto,KPonline – Kegiatan Workshop Media Perjdoeangan yang mengusung tema ” Media Ujung Tembak Organisasi” diadakan oleh DPW FSPMI Jawa Timur di Taman Wisata Klurak Pacet Mojokerto. Suasana kegiatan workshop yang berada ditengah hujan pinus yang penuh kesejukan. Kegiatan tersebut diikuti oleh peserta perwakilan PUK/KC Se Jawa Timur.

Bacaan Lainnya

Kegiatan workshop yang dilaksanakan 1-2 Juni dibuka oleh Ketua DPW FSPMI Jawa Timur H. Jazuli,SH, mengatakan dalam sambutannya bahwa dengan majunya dunia teknologi berdampak pada segala aspek kehidupan terutama bidang media.

Bermunculan berbagai media sosial memiliki dampak yang signifikan pada sebuah organisasi. Dengan adanya workshop diharapkan bisa menambah wawasan Kaum Buruh untuk memperjuangkan nasib buruh serta meningkatkan kompetensi jurnalistik seorang buruh.

” Saat ini dengan masuknya dunia digitalisasi diharapkan kaum buruh lebih aktif lagi memperjuangkan nasib buruh dengan meningkatkan kompetensi jurnalistik melalui workshop karena dengan melalui media salah satu cara yang efektif untuk menyebarluaskan perjuangan kaum buruh”, Ujar Jazuli dalam sambutannya.

Acara workshop ditutup pada hari kedua oleh Ketua Panitia, Khoirul Anam, yang lebih akrab disapa Mbah Tjokro.

Khoirul Anam (Mbah Tjokro) menutup agenda Workshop Media Perdjoeangan pada Minggu 2 Juni 2023
Salah seorang Peserta bernama Suhendra tengah serius dalam membuat berita yang menjadi tugas mentor penulisan.
Suasana Workshop

Sebelum acara ditutup peserta workshop dibekali materi videografi dan fotografi setelah semalam dibekali teknik menulis berita. Materi tersebut dipaparkan oleh narasumber yang memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi seperti Ipang Sugiasmoro, Iwan Budi Santoso selaku pemateri dari Jakarta, dan Khoirul Anam.

Mbah Tjokro yang menutup kegiatan workshop berharap agar peserta memiliki makna dalam hidup dengan menjadi jurnalis menulis berita yang berkenaan nasib buruh dan dirinya meminta maaf apabila dalam pelaksanaan workshop terdapat kekurangan yang disiapkan oleh panitia.

Beliau juga merasa berat tanpa disadari air mata mengalir dipipi bagaikan aliran sungai disekitar hutan pinus ketika menutup kegiatan karena sudah terjalin rasa persaudaraan dengan bercanda bersama dan solidaritas yang tinggi. Hal itu ditandai dengan menyanyikan lagu kemesraan dan tembang Jawa yang meluluhkan rasa di hati disertai dengan turunnya hujan.

” Andaikan rasa dihati tak sedalam ini, saya tak tega untuk menutup kegiatan workshop karena rasaku dan rasa kalian semua telah menyatu untuk KUDETA ( Kudu Update Berita) agar hidup kita memiliki makna untuk menginformasikan perjuangan kaum buruh dan mohon maaf bila pelaksanaan workshop terdapat berbagai kekurangan “, Ujarnya dengan suara lirih.

( Maliki ) / Foto Dokumentasi oleh Bobby K