Jakarta, KPonline – Meski dengan segala keterbatasan, di tengah kondisi kawan kawan saat ini, PUK SPAI FSPMI PT. FNG masih bisa melakukan apa yang menjadi aturan organisasi, dengan sekuat tenaga daya dan upaya mereka bertekad melaksanakan Musyawarah Unit Kerja kedua (MUSNIK II) PUK SPAI FSPMI PT. FNG.
Hari ini (5/12) PUK SPAI FSPMI PT. Firna Glass (FNG) menggelar Musyawarah Unit Kerja yang kedua (Musnik II) kalinya. Bertempat di tenda juang PT. FNG kawasan industri, Pulogadung Jakarta Timur panitia pelaksana menyelenggarakan acara ini dalam suasana yang sederhana tapi perlu dengan kekeluargaan.
Hadir dalam Musnik II ini sejumlah tamu undangan, mulai dari Ketua DPW FSPMI DKI, Winarso beserta jajarannya, perangkat PC SPAI FSPMI DKI, perangkat PC SPAMK FSPMI DKI, jajaran pengurus Garda Metal DKI hingga pengurus Media Perdjoeangan.
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Yayan,. DPW FSPMI DKI menyampaikan beberapa pesan.
“PUK SPAI FSPMI PT. FNG sudah melalui 3 tahun perjalanan perjuangan, satu per satu kita lalui kisah nyata bersama sama, tempat ini jadi saksi sejarah bagaimana kita berjuang sekuat tenaga menjaga hingga hari ini tetap memperjuangkan hak haknya.” ungkap Yayan.
“Kami atas nama perangkat DPW FSPMI DKI, mengucapkan selamat atas pelaksanaan MUSNIK II ini dan juga terima kasih atas kontribusi kawan kawan kepada DPW FSPMI DKI dalam setiap pelaksanaan kegiatan, aksi lapangan dan lain sebagainya.” lanjut Yayan.
“Semoga dalam waktu dekat akan segera terpenuhi hak hak pekerja. Mudah-mudahan kepengurusan periode 2021-2024 nanti tetap bisa melanjutkan perjuangan.” jelasnya lagi.
Selain itu, Yayan juga menyampaikan bahwa idealisme anggota FSPMI adalah anggota Partai Buruh, harapannya bila nanti hak hak kawan kawan seluruh anggota sudah selesai, kawan kawan tetap menjadi keluarga besar FSPMI di Partai Buruh.
“Membantu Partai Buruh, karena FSPMI adalah Partai Buruh.” pungkas Yayan menutup sambutannya.
Sejumlah pleno dan puluhan anggota PUK SPAI FSPMI PT. FNG hadir menghangatkan suasana Musnik II kali ini.
Semoga dalam kesederhanaan, tidak mengurangi hikmat dan sakralnya sebuah acara Musyawarah Unit Kerja serta menghasilkan susunan kepengurusan PUK baru yang akan terus berjuang hingga hak hak seluruh anggota diberikan. Melanjutkan perjuangan 3 tahun ke depan, semoga segera bisa diselesaikan lebih cepat.(Jim).