Bekasi, KPonline – “Setidaknya kami sudah berusaha memberikan warisan kepada kawan-kawan yang memilih bekerja kembali;” ungkap Sudirman selaku ketua Pimpinan Unit Kerja PT Cikarang Presisi di sela-sela obrolan santai dengan para perangkat Pimpinan Cabang yang hadir di acara Musniklub yang diadakan di Pemancingan Dharma pada Minggu, 22 Desember 2024.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Pimpinan Cabang di antaranya sekretaris Yayat Supriyatna, Bendahara Kuswardi, ketua bidang organisasi Jepri, sekretaris bidang organisasi Udin wahyudin, sekretaris bidang politik dan pekerja muda Lukman Sholeh, ketua bidang advokasi dan Hubungan industri Noto Antoko serta sekretaris bidang PKB dan Upah Muhammad Indrayana.
Sudirman melanjutkan bahwa yang di maksud warisan tersebut adalah kesepakatan yang disepakati oleh kedua belah pihak yang menyatakan bahwa kewajiban normatif yang sudah dijalankan oleh perusahaan tetap akan dijalankan.
Seperti keterangan Dirman, panggilan akrab Sudirman, bahwa perusahaan telah melakukan penawaran dengan alasan efisiensi dengan beberapa opsi .
Opsi itu di antaranya
1. Pesangon dengan nilai 0.5 x perjanjian kerja bersama dan pekerja tetap di persilakan bekerja dengan status kontrak
2. Pesangon dengan nilai 0.8 dengan opsi hubungan kerja tidak di lanjutkan, dan
3. Untuk tetap bekerja dan tidak mengambil penawaran tersebut.
“Kalau kami sebenarnya ingin tetap berada di keluarga besar FSPMI khususnya Logam Bekasi yang selama ini membimbing kami, tapi kami sudah melakukan segala upaya, di kesempatan kali ini juga kami mohon maaf dengan sangat kepada ketua PC bung Sarino karena sudah tidak sanggup untuk mempertahankan panji serikat pekerja di PT Cikarang Presisi ini,” lanjut Ketua PUK PT Cipres yang sekaligus biro advokasi PC SPL Kab/ Kota Bekasi.
Dari pimpinan cabang Lukman selaku bidang politik dan pekerja muda yang juga menghadiri Musniklub menyampaikan bahwasanya putusan ini sudah menjadi putusan bulat PUK dan anggota, agar ke depannya tidak menyalahkan pihak manapun.
Udin Wahyudin selaku bidang organisasi menyampaikan agar hubungan tetap berjalan seperti biasa meskipun secara organisasi cikarang presisi sudah tidak ada lagi di keanggotaan SPL Bekasi.
Yayat Supriyatna sendiri menyampaikan secara pribadi dan organisasi meminta maaf kepada PUK terkait layanan yang diberikan selama ini.
“Kami menginginkan bahwa setelah bubarnya puk berharap agar nantinya ada kabar gembira kepada kami bahwa kawan kawan sudah sukses di luar sana, bahwa rejeki tidak hanya dari cipres, selama kita berusaha bergerak dan berdoa insyaa Allah akan selalu ada jalan,” ungkapnya.
Penyerahan barang barang milik organisasi dilakukan di akhir acara Musniklub dan dibarengi dengan sesi foto bersama dan makan bersama. (Indrayana)