Purwakarta, KPonline – Walaupun ditolak oleh berbagai elemen masyarakat dengan gelombang aksi unjuk rasa, Pemerintah tetap melanjutkan kebijakan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dulu, elite menangis saat BBM naik. Namun kini, elite berkelit saat BBM naik. Sehingga atas dasar hal tersebut, menunjukkan elite saat ini sudah tidak lagi berempati pada kehidupan rakyat kecil.
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan bahwa buruh akan melakukan demo serempak awal Oktober nanti.
kemudian, Ia pun mengungkapkan, Partai Buruh bersama empat konfederasi besar di Indonesia ( KSPI , ORI-KSPSI, KPBI, dan (KSBSI), juga bergabung SPI, JALA PRT, organisasi perempuan PERCAYA, Urban Poor Consorcium, Komite Aksi Transportasi Online (KATO), 60 federasi serikat pekerja di tingkat nasional, dan beberapa organisasi kerakyatan lainnya yang bergabung di Partai Buruh bakal melakukan aksi unjuk rasa serempak di 34 provinsi pada tanggal 4 Oktober 2022.
Aksi akan mengusung tiga tuntutan: tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law UU Cipta Kerja, dan naikkan upah minimum tahun 2023 sebesar 13%.
Berawal dari BBM naik, kemudian ongkos transportasi naik, lanjut harga harga kebutuhan hidup naik, lalu terjadi PHK dimana-mana akibat pengusaha melakukan efesiensi, bukan tidak mungkin kemiskinan yang ekstrim bisa terjadi.