Nasakom Sudah Tidak Relevan Lagi

Nasakom Sudah Tidak Relevan Lagi
Aktivis FSPMI Jember, Jawa Timur, melakukan survery pasar.

Jember, KPonline – Nasakom yang dimaksud disini bukan Nasionalis, Agama, dan Komunis. Nasakom yang dimaksud adalah nasib satu koma. Alias upah minimum sebesar 1,9 yang ada di Jember.

Hal ini ditegaskan oleh para aktivis FSPMI Jember. Mereka memprotes disparitas upah yang sangat tinggi di Jawa Timur.

Seperti diketahui, sesuai dengan Pergub 75/2017, UMK 2018 Jember hanya sebesar 1.9 juta. Padahal di Ring I Jatim sudah berada diatas 3,5 juta.

Karena itu, kaum buruh yang berada di Jember, Jawa Timur, bertekad untuk menghapuskan upah Nasakom (nasib satu koma) dari Kota Karnaval dan sekitar agar bisa sama dengan upah di Ring I Jawa Timur.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meminta agar penetapan upah minimum berbasis survey Kebutuhan Hidup Layak. Dalam hal ini, Pemda Jember harus melakukan survey yang sebenar-benarnya. Bukan hanya menggunakan insting dibelakang meja.

Para buruh sudah melakukan survey pembanding, pada bulan Juli lalu. Sesuai dengan penjelasan yang disampaikan oleh DPW FSPMI Jawa Timur maka hasil survey tersebut akan dijadikan dasar pembicaraan dalam Seminar Pengupahan yang akan diselenggarakan FSPMI dengan mengundang para pemangku kebijakan terkait upah, seperti Disnaker, Bupati dan Serikat Pekerja sehingga mereka bisa memahami kebutuhan riil masyarakat dan konsep tuntutan upah yang akan disuarakan pada bulan bulan penetapannya.

(Khoirul Anam/Jawa Timur)