Batam, KPonline – Namanya Novitri Sandora. Berbincang dengannya siang itu seperti menambah energi positif yang terus mengalir deras dalam darahku. Begitu tulus dan jujur untuk setiap kata yang ia keluarkan dari bibirnya.
Aku jadi termangu dan tertegun sejenak. Dan rasa ingin tahu itu tiba-tiba hadir begitu dalam. Hingga tak terasa telah mengubah berbincangan ringan siang itu dalam sebuah tulisan ini. Gadis berkerudung kelahiran Batusangkar Sumatera Barat ini menuturkan bahwa dirinya telah berulangkali ikut bagian dalam setiap aksi sosial yang di selenggarakan oleh Jamkeswatch maupun FSPMI kota Batam.
Menurutnya tak banyak manusia yang memiliki kesadaran akan dunia sosial. Bisa dibilang sangat jarang bahkan sangat langka untuk didapatkan orang-orang seperti demikian.
“Apalagi dunia luar yang keras dan lebih banyak sifat yang sangat individualis dan semua yang serba mandiri.” Tuturnya padaku sambil sesekali menyeka keringat di keningnya.
Hari itu memang kami menggalang dana bantuan untuk korban banjir dan tanah longsong di Pacitan, Yogyakarta dan sekitarnya. Salah satu yang begitu bersemangat adalah Savitri.
Dia mengatakan, aktif di organisasi ini untuk melatih kepekaan sosial yang dapat menjadi pilihan untuk penyaluran aspek afeksi kita terhadap orang lain.
Ia juga prihatin dengan kemajuan zaman semula dipandang akan memudahkan pekerjaan manusia, tetapi sebaliknya.
“Kenyataannya, justru menimbulkan keresahan dan ketakutan, kesepian dan keterasingan baru, yang ditandai dengan lunturnya rasa solidaritas, kebersamaan, silaturahim dan krisis empati dan moral menjadi bagian yang menambah deret persoalan yang dihadapi bangsa ini akhir-akhir ini.”
“Ketika uang dan jabatan menjadi standar untuk mengukur status sosial seseorang, empati dan solidaritas sosial terhadap sesama pun menjadi terdegradasi.”
Tidak perlu membayangkan suatu gerakan besar. Karena, langkah-langkah kecil yang di lakukan oleh para relawan Jamkeswatch ternyata juga sangat berarti.
“Dan dari beberapa teman dan orang yang menjadi relawan, faktanya menurut mereka dengan menjadi relawan seseorang dapat merasa senang, mendapat kepuasan pribadi, menenangkan pikiran, yang berujung pada mental yang sehat dan kesehatan fisik yang lebih baik.”
“Menurut saya, pengalaman menjadi bagian dari relawan Jamkeswatch ini penting sekali bagi kalangan muda untuk menumbuhkan rasa empati dan solidaritas sosial. Selain membawa dampak yang positif kepada komunitas, tentu saja bagi saya pribadi juga membawa benefit untuk saya pribadi maupun para relawan, mulai dari networking, pembelajaran tentang social skills, dan community engagemen.”
Tidak perlu membayangkan suatu gerakan besar. Karena, langkah-langkah kecil yang di lakukan oleh para relawan jamkeswatch ternyata juga sangat berarti
“Dan dari beberapa teman dan orang yang menjadi relawan, faktanya menurut mereka dengan menjadi relawan seseorang dapat merasa senang, mendapat kepuasan pribadi, menenangkan pikiran, yang berujung pada mental yang sehat dan kesehatan fisik yang lebih baik.” Tutupnya (ete)
Kontributor Batam :Minto