Jakarta, KPonline – Sikap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang setelah didesak buruh akhirnya mengubah surat edaran menjadi surat keputusan mendapat tanggapan dari anggota DPR RI yang juga Deputi Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Obon Tabroni.
Menurut Obon, hal ini seharusnya menjadi pelajaran bagi setiap kepala daerah, agar tidak membuat kebijakan yang aneh-aneh dan bertentangan dengan aturan yang ada.
“Gara-gara surat edaran yang kontroversial itu, membuat buruh di Jawa Barat resah yang akhirnya menimbulkan kegaduhan dan tidak suasana kondusif. Hal ini justru berdampak negatif pada produktifitas serta mengurangi daya tarik Jawa Barat di mata investor karena atas desakan sekelompok orang mepala daerahnya bisa membuat aturan yang bertentangan hukum,” kata Obon.
“Sikap ini menandakan Gubernur Jawa Barat nggak profesional dan hanya mencari-cari kericuhan.”
Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ini meminta agar Gubernur mentaati aturan yang ada.
Sebelumnya, Obon Tabroni menanggapi surat cinta yang ditulis Ridwan Kamil dengan mengatakan; buruh tidak butuh surat cinta. Sebab yang dibutuhkan buruh adalah kebijakan nyata untuk menjadi sejahtera.
“Upah buruh tidak memberatkan pengusaha. Justru yang memberatkan adalah korupsi, perizinan yang berbelit-belit, dan banyaknya pungutan liar,” katanya.
“Jangan karena tidak bisa menertibkan pungutan liar, akhirnya upah buruh yang dikorbankan,” pungkasnya.