Omah Perdjoeangan Surabaya, Jadi Saksi Pemutaran Perdana Film Dokumenter “Suara Yang Dibuang”

Omah Perdjoeangan Surabaya, Jadi Saksi Pemutaran Perdana Film Dokumenter “Suara Yang Dibuang”



Surabaya, KPOnline – Hari ini (Selasa, 05/09/23) adalah merupakan saat yang bersejarah bagi Exco Partai Buruh Surabaya.

Dimana Surabaya, menjadi salah satu dari 5 kota besar terpilih lainnya (Jakarta, Bandung, Medan dan Makasar) yang di berikan amanah, untuk memutar secara perdana, sebuah karya film dokumenter milik Partai Buruh, yang berjudul “Suara Yang Dibuang”.

Suasana Nonton Bareng Film Dokumenter ” Suara Yang Dibuang ” di Omah Perdjoeangan Surabaya ,Selasa 5 Agustus 2023
Ketua KC FSPMI Surabaya,Doni Ariyanto memberikan sambutan setelah pemutaran Film Suara yang Dibuang.
Ketua Partai Buruh Exco Surabaya Nuruddin Hidayat.



Sebuah karya film yang di produksi sendiri oleh sayap organisasi Partai Buruh, yakni PIJAR (Perhimpunan Jurnalis Rakyat) ini, menceritakan tentang kisah nyata dari berbagai macam persoalan dan permasalahan sosial hingga kriminalisasi, yang dialami oleh para kader maupun anggota partai yang berlambang padi tersebut.

Perjuangan ART (Asisten Rumah Tangga) dalam menuntut status dan perlindungan, perlawanan aktivis tokoh masyarakat petani dalam mempertahankan tanah ladangnya, kaum difabel yang berusaha untuk memperjuangkan rasa keadilan dalam dunia pekerjaan, pekerja buruh yang dengan gigih menolak UU Omnibus Law, serta kaum miskin kota yang terus berjuang di tengah maraknya penggusuran, di visualisasikan secara sempurna dalam film dokumenter yang berdurasi satu jam tersebut.

Usai tayangan perdana dan digelar serentak di 5 kota besar di Indonesia, kedepannya Partai Buruh akan terus menyebar luaskan film dokumenter tersebut, kepada seluruh anggota dan elemen Partai Buruh di Indonesia.

Karena melalui karya tersebut, Partai Buruh berharap, akan semakin banyak masyarakat di Indonesia yang paham dan secara tidak langsung teredukasi, bahwa keterlibatan dalam dunia politik, menjadi sebuah keharusan, agar perubahan yang di cita-citakan untuk membentuk sebuah negara yang sejahtera (Welfare Estate) bisa terwujud.

(Bobby/Surabaya)