Bandung, KPonline – Konvensi perempuan FSPMI ke-4 tahun ini dilaksanakan melalui virtual zoom, walaupun disaat pandemi, acara tetap digelar diberbagai daerah, termasuk di Bandung Raya acara di selenggarakan di kantor sekretariat KC FSPMI Bandung Barat, Jalan Batujajar, Padalarang. Berdasarkan informasi acara tersebut di ikuti oleh para pekerja perempuan anggota FSPMI dari beberapa wilayah di seluruh Indonesia dengan total jumlah 166 peserta, pada Hari Jum’at (05/02/2021).
Menurut anggota DPR RI Komisi X, yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP SPAI FSPMI) Obon Tobroni, beliau bertindak selaku salah satu narasumber dalam acara konvensi ini menyatakan, “Bahwa perjuangan dan kesuksesan pergerakan banyak di dukung oleh perempuan, termasuk di organisasi buruh FSPMI.” Katanya.
Acara dengan tema “Menyongsong 20 tahun gerakan buruh perempuan FSPMI” tersebut mereview kembali pergerakan buruh perempuan di FSPMI 5 tahun kebelakang, dari tahun ketahun sampai dengan saat ini. Dan akan dilaporkan pada saat Kongres dan Munas ke VI FSPMI kali ini, sebagai Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ).
Pekerja perempuan dalam keterlibatannya di dalam perjuangan, untuk mendapatkan kesejahteraan dan kesetaraan di serikat pekerja, merupakan sesuatu yang bisa menjadi tolak ukur kesuksesan bagi organisasi khususnya bagi pergerakan FSPMI.
Terlebih di masa pandemic Covid-19 seperti saat ini, dimana pekerja perempuan rentan kehilangan pekerjaan, karena masih dilihat pekerja perempuan, bukan sebagai tulang punggung keluarga.
Isu Diskriminasi, gender dan perlindungan terhadap kelahiran (Maternity Protections) masih menjadi hal yang harus diperjuangkan, oleh sebab itu untuk mencapai apa yang diinginkan maka kita harus “Mencerdaskan aktifis perempuan dalam memahami fungsi perempuan dalam serikat pekerja, mencetak kader-kader disemua bidang organisasi serta tepenuhinya quota 40%” Menurut Endah Suci Widianingrum. (Ketua Divisi Bidang Perempuan DPP FSPMI).
Nampak hadir pula sebagai nara sumber yang lain, diantaranya Asfinawati SH (ketua YLBH), Riden Hatam Azis (Sekjend DPP FSPMI), Ir. Iswan Abdulah. ME (Direktur Jamkeswatch), yang pada dasarnya menyampaikan begitu pentingnya peran perempuan dalam sebuah pergerakan baik di tingkat perusahaan, daerah, wilayah maupun di tingkat nasional. (Moch Ridwan Sonjaya)