Jakarta, KPonline – Dalam Konsolidasi Akbar FSPMI yang dilakukan hari ini 20 Januari 2024 di Graha Ceger, Jakarta, beberapa point penting disampaikan juga terkait Partai Buruh.
Salah satunya hasil survey yang telah di lakukan dalam periode November – Desember 2023, ini di jelaskan bahwa
Elektabilitas 3,41% dari pemilih buruh saja
Namun jika bersama keluarganya mencapai lebih dari 4%.
“Elektabilitas partai buruh 4,778% dari keluarga buruh.”
Dari hasil survei dengan metodelogi random sample ini, tak kurang 2.400 responden, terjadi margin of error (MOE) sebesar 2% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Salah satu hasil survei, dengan pertanyaan seandainya pelileg dilakukan di hari ini, parpol mana yang akan dipilih?
Dari beberapa parpol, 62.5% buruh memilih partai buruh, walau di susul 8.71% PDIP dan 7.4% Gerindra.
Dan responden menjawab sebanyak 57.3% partai yang paling keras menolak Omnibuslaw adalah Partai Buruh.
Menuju 14 Februari 2024, Said Iqbal menegaskan metode kampanye partai buruh yaitu
“2 wajib, 1 slogan. Apa itu?”
– Wajib pertama sapa pemilih (Sasapa)
Slogan nya “coblos nomor 6 partai buruh”
-Wajib kedua keliling kampung/Desa/ (sasatu)
Slogan nya
“coblos nomor 6 partai buruh”
Metode kampanye ini di mulai dari tgl 22 januari sampai 10 februari 2024 dan wajib dilakukan seluruh anggota serta caleg dari FSPMI.
“Kita sapa pemilih dan keliling kampung dengan slogan : coblos nomor 6 partai buruh” . Tegasnya
Penulis : Wahyu
Foto : Kontributor tangerang