Surabaya, KPonline – Seusai melakukan kegiatan bakti sosial selama beberapa hari di beberapa titik traffic light dan di kampung sekitar kota Surabaya, kemarin (Senin, 20/08/2018) beberapa elemen komunitas sosial termasuk Jamkeswatch FSPMI Surabaya, yang beberapa waktu lalu sepakat bergabung menjadi satu untuk melakukan satu aksi sosial berupa penggalangan dana untuk saudara kita di Lombok berkumpul menjadi satu di basecamp buruh Omah Perjuangan.
Berkumpulnya mereka di tempat sakral bagi buruh Surabaya dan Sidoarjo tersebut, tak lain dan tak bukan untuk menghitung jumlah keseluruhan dana yang terkumpul, dari masing-masing relawan yang tergabung saat melakukan aksi sosial berupa penggalangan dana peduli gempa untuk Lombok.
Dari jumlah total dana keseluruhan yang telah dihitung oleh bendahara Jamkeswatch Surabaya Ninik, akhirnya terkumpulah dana sebesar Rp. 37.430.900,. yang nantinya akan langsung di setorkan dan disimpan pada salah satu bank swasta, agar nantinya bisa lebih aman dan efisien, karena pada saat ini uang yang terkumpul dan di simpan sementara oleh Jamkeswatch Surabaya, masih berupa recehan koin dan pecahan kertas yang lumayan banyak.
Dana yang terkumpul sekian puluh juta rupiah tersebut masih mungkin akan bertambah, karena sesuai hasil kesepakatan rapat tadi malam, seluruh relawan akan menutup aksi sosial ini dengan agenda turun kembali ke jalan dan menggalang dana untuk terakhir kalinya, namun kali ini seluruh elemen relawan sosial yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Bersatu (GRB) peduli sosial, akan di kumpulkan pada satu titik aksi, yakni di Taman Bungkul Surabaya pada tanggal 26 Agustus 2018 nanti.
Seluruh perwakilan elemen yang terdiri dari, Jamkeswatch Surabaya, KOPI, Bonek Sawahan Bersatu, Bonek Jarak, Bonek Rantau, PWSS, PALSU, FPL, DAKMU, Komunitas Bunga Api dan FSPMI Surabaya akan berkumpul bersama, dalam aksi sosial terakhir tersebut, yang dimana pada hari itu bertepatan dengan acara rutin Car Free Day (CFD) di Taman Bungkul Surabaya.
“Melalui agenda ini, kita bisa lihat ada dampak positif yang diperoleh, dimana seluruh elemen rakyat, buruh dan kaum miskin kota bisa bersatu dalam kegiatan peduli sosial terhadap saudara kita yang ada di Lombok.” Ujar salah satu penanggung jawab aksi Pokemon.
“Tanpa membedakan suku, ras, karakter dan latar belakang mereka apa, kita semua bisa bergerak dan sedikit berbuat sesuatu dalam hal yang positif, demi meringankan beban saudara setanah air kita.” Tambah aktivis senior asli Surabaya tersebut.
Rencananya, Senin (27/08/2018) seluruh elemen akan melakukan rapat kembali di bantaran stren kali Basecamp PWSS, yang dimana pada agenda tersebut akan dilakukan pembahasan teknis terakhir, terkait apa saja barang yang akan dibeli untuk dikirimkan pada akhir bulan Agustus 2018 nanti, yang tentunya barang tersebut bisa bermanfaat bagi warga terdampak gempa di Lombok. Salah satunya adalah terpal untuk tenda menginap para warga terdampak dan juga selimut.
Harapannya kegiatan positif ini, bisa terus di lakukan tidak hanya pada saat terjadi bencana nasional, namun juga terjadi ketika ada warga yang mungkin sedang mengalami kesulitan biaya untuk berobat maupun kesulitan yang lainnya.
(Bobby – Surabaya)