Bogor, KPonline -Buruh-buruh Bogor dikejutkan dengan sebuah kejadian yang cukup mencengangkan dan menghebohkan. Kejadian ini terjadi di PUK SPAI-FSPMI PT. Simone Accesories Collection, dimana salah seorang anggota PUK SPAI-FSPMI PT. Simone Accesories Collection yang berinisial (Ir) mendapatkan perlakuan “hukuman” yang tidak menyenangkan dari salah seorang Tenaga Kerja Asing berkebangsaan Korea, yang juga bekerja di perusahaan yang sama.
“Awalnya anggota kami (Ir) tidak masuk kerja seperti biasanya, 2 hari dengan Surat Keterangan Dokter dan 1 hari tanpa keterangan. Setelah mendapatkan informasi dan dikonfirmasi kepada yang bersangkutan, ternyata (Ir) mendapatkan “hukuman” yang tidak layak. Yaitu disuruh berdiri, seperti hukuman anak sekolah zaman dulu. Hal tersebutlah yang membuat Pengurus PUK SPAI-FSPMI PT. Simone Accesories Collection geram. Kami pun meminta agar “hukuman” yang tidak berdasar dan tidak manusiawi tersebut dihentikan” ungkap Ahmad Zaenuddin Ketua PUK SPAI-FSPMI PT. Simone Accesories Collection.
“Bahwa hal tersebut merupakan sebuah penghinaan Tenaga Kerja Asing terhadap pekerja lokal. Terlebih-lebih sanksi tersebut (hujuman berdiri/setrap) tidaklah berdasarkan Undang – Undang Ketenagakerjaan maupun Peraturan Perusahaan” ujar Ridwansyah selaku Sekretaris Pengurus Cabang SPAI-FSPMI Bogor.
Teti Supianti Ketua Pengurus Cabang SPAI-FSPMI Bogor pun angkat bicara mengenai hal ini. “Kami tidak akan tinggal diam. Hal ini merupakan penghinaan terhadap kita, buruh Bogor, buruh-buruh Indonesia. Kami akan melayangkan somasi terhadap Management PT. Simone Accesories Collection” geram Teti Supianti yang juga merupakan salah seorang calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Bogor dari Daerah Pemilihan 5.
Korban (Ir) hingga saat ini belum bisa dihubungi dan dikonfirmasi terkait kejadian ini. (RDW)