Pentingnya ABK Perikanan Berserikat

Pentingnya ABK Perikanan Berserikat
KSPI menyelenggarakan Seminar Pentingnya ABK Perikanan di Tegal, Jawa Tengah (18/7). Foto: Koran Perdjoeangan/Ocha

Pada hari Kamis, 18 Juli 2024, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengadakan seminar bertajuk “Pentingnya ABK Perikanan Berserikat” di Kota Tegal, Jawa Tengah. Tujuan utama seminar ini adalah meningkatkan kesadaran dan pemahaman para pekerja perikanan mengenai pentingnya bergabung dengan serikat pekerja untuk memperjuangkan hak-hak mereka.

Sebagai informasi, kegiatan ini diselenggarakan bekerjasama dengan International Labour Organization (ILO). Bagian dari program 8.7 Accelerator Lab. Kolaborasi antara KSPI dan ILO menunjukkan komitmen kuat untuk memperbaiki kondisi kerja di sektor perikanan.

Sebagai Wakil Presiden KSPI sekaligus Sekretaris Umum Serikat Pekerja Perkapalan dan Jasa Maritim (SPPJM FSPMI), saya menekankan dalam sambutan bahwa Anak Buah Kapal (ABK) perikanan sering menghadapi kondisi kerja yang keras dan rentan terhadap berbagai bentuk eksploitasi.

ABK perikanan merupakan salah satu kelompok pekerja yang paling rentan terhadap eksploitasi dan ketidakadilan di tempat kerja. Mereka sering bekerja dalam kondisi berbahaya, dengan upah rendah dan tanpa perlindungan memadai.

Pekerjaan sebagai ABK perikanan penuh dengan tantangan berat: jam kerja panjang, kondisi cuaca ekstrem, dan risiko kecelakaan di laut. Selain itu, banyak ABK perikanan tidak mendapatkan akses memadai terhadap layanan kesehatan dan keselamatan kerja. Beberapa bahkan mengalami perlakuan tidak manusiawi seperti kekerasan fisik dan psikologis dari atasan mereka. Situasi ini diperburuk oleh praktik-praktik ilegal seperti perbudakan modern dan perdagangan manusia yang masih sering terjadi di sektor ini.

Dalam konteks inilah, seminar ini menyoroti pentingnya ABK perikanan untuk berserikat. Dengan bergabung dalam serikat pekerja, ABK perikanan dapat memiliki suara kolektif yang lebih kuat dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Serikat pekerja dapat membantu mereka dalam berbagai aspek, mulai dari negosiasi upah layak, perbaikan kondisi kerja, hingga perlindungan hukum.

Berserikat adalah langkah krusial bagi ABK perikanan untuk memperkuat posisi mereka dalam menghadapi tantangan ini. Dengan adanya serikat pekerja, mereka tidak lagi berjuang sendirian; mereka memiliki organisasi yang mendukung dan memperjuangkan hak-hak mereka.

Selain kondisi kerja yang keras, ABK perikanan dan nelayan juga menghadapi berbagai permasalahan kompleks. Salah satunya adalah ketidakpastian pendapatan. Bergantung pada hasil tangkapan yang tidak menentu, banyak nelayan dan ABK perikanan hidup dalam kondisi ekonomi sulit. Mereka sering terjebak dalam utang kepada pemilik kapal atau tengkulak, yang membuat mereka semakin terperangkap dalam siklus kemiskinan.

Masalah lain adalah kurangnya akses terhadap pendidikan dan pelatihan. Banyak ABK perikanan tidak memiliki kesempatan mengikuti pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan mereka, sehingga tetap berada dalam posisi rentan dan tidak memiliki peluang untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Foto bersama peserta Seminar Pentingnya ABK Perikanan yang diselenggarakan KSPI bekerjasama dengan ILO di Tegal, Jawa Tengah (18/7). Foto: Koran Perdjoeangan/Ocha

Peran Serikat Pekerja dalam Mengatasi Permasalahan

Berbagai permasalahan ini dapat diatasi jika pekerja perikanan bersatu dalam serikat pekerja. Dengan adanya serikat pekerja, ABK perikanan dapat memiliki akses yang lebih baik terhadap informasi dan pelatihan. Serikat pekerja juga dapat membantu mereka mengakses program-program pemerintah yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan ABK perikanan.

Serikat pekerja juga berperan sebagai mediator dalam menyelesaikan konflik antara pekerja dan pemilik kapal. Dengan dukungan serikat pekerja, ABK perikanan dapat memiliki perlindungan lebih baik dari praktik-praktik eksploitasi dan ketidakadilan.

Seminar ini merupakan tindak lanjut dari studi lapangan dan Focus Group Discussion (FGD) dengan ABK Perikanan di Tegal yang diselenggarakan pada akhir bulan lalu. Diharapkan dapat mendorong lebih banyak ABK perikanan di Tegal dan sekitarnya untuk berserikat, sehingga mereka dapat memperjuangkan hak-hak mereka secara lebih efektif dan terorganisir. KSPI berkomitmen untuk terus mendukung dan memperkuat gerakan serikat pekerja di sektor perikanan guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan aman bagi seluruh pekerja.

Kahar S. Cahyono, Wakil Presiden FSPMI, Wakil Presiden KSPI, dan Pimpinan Redaksi Koran Perdjoeangan