Pelalawan, KPonline – Pada Sabtu, 19 April 2025 menjadi momentum penting bagi serikat pekerja di lingkungan PT. Mitra Unggul Perkasa (MUP). Bertempat di Perumahan Karyawan PT. MUP Tahap 3, Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau, telah dilaksanakan agenda Penyerahan Surat Keputusan (SK) Kepengurusan PUK SPPK FSPMI PT. MUP Periode 2025–2028 serta konsolidasi dengan anggota serikat.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) FSPMI Riau, Satria Putra, Ketua Pimpinan Cabang (PC) SPPK FSPMI Kabupaten Pelalawan, Marthius Effendy, Sekretaris PC Riadi Saputra, jajaran pengurus PUK terpilih, serta anggota serikat pekerja yang memadati lokasi kegiatan dengan penuh antusiasme dan semangat kebersamaan.
Dalam sambutannya, Satria Putra menegaskan pentingnya penguatan organisasi melalui peningkatan jumlah anggota serta kepatuhan dalam pembayaran iuran.
“Kunci kekuatan serikat ada pada soliditas anggotanya. Kita dorong agar setiap anggota aktif merekrut minimal satu anggota baru setiap bulan. Dengan itu, kita bisa membangun kekuatan kolektif yang tak bisa dipandang sebelah mata,” ujarnya.
Tak hanya itu, Satria juga menekankan bahwa iuran adalah darah dari organisasi. Tanpa iuran yang konsisten, gerak langkah serikat akan pincang. Ia mengingatkan seluruh pengurus baru agar tidak hanya fokus pada legalitas SK, tetapi juga harus aktif menyuarakan dan memperjuangkan hak-hak pekerja secara berkelanjutan.
Ketua PC Marthius Effendy dan Sekretaris PC Riadi Saputra turut menyampaikan dukungan penuh terhadap kepengurusan baru, serta mengapresiasi semangat anggota yang hadir.
“Kami percaya, dengan semangat baru ini, PUK SPPK FSPMI PT. MUP akan menjadi pilar penting dalam perjuangan buruh di Kabupaten Pelalawan,” ujar Marthius.
Sebagai inspirasi, Satria menyebutkan contoh serikat pekerja kuat seperti Serikat Buruh Transportasi di Amerika Serikat yang pernah membantu buruh pelabuhan di Afrika Selatan. Begitu juga dengan tokoh-tokoh pejuang buruh seperti Marsinah di Indonesia yang menjadi simbol perjuangan hak-hak pekerja.
“Jangan pernah takut bersuara. Kita berdiri bukan untuk membuat kekacauan, tapi untuk menegakkan keadilan bagi para buruh,” tambahnya.
Kegiatan ini ditutup dengan deklarasi komitmen dari seluruh pengurus dan anggota untuk memperkuat barisan perjuangan dan menjadikan FSPMI sebagai rumah besar perjuangan pekerja. Semangat konsolidasi dan militansi yang ditunjukkan hari itu menjadi tanda bahwa buruh PT. MUP siap melangkah bersama dalam barisan yang lebih kokoh. (Heri)