Sidoarjo, KPonline – Masih dalam rangka memperingati hari buruh se-dunia, Persatuan Pekerja Buruh Sidoarjo (PPBS) akan melakukan ziarah ke makam pahlawan buruh Chamim Tohari yang terletak di Kota Bojonegoro. Hal ini dilakukan untuk mengingat jasa-jasa Chamim bagi kesejahteraan buruh Jawa Timur khususnya, serta meneladani apa yang sudah almarhum lakukan semasa hidupnya.
Untuk almarhum Chamim Tohari dan keluarga, PPBS tidak hanya melakukan ziarah. Namun juga membantu menanggung biaya hidup dan pendidikan 5 orang anaknya.
Pada peringatan Mayday ini PPBS juga menggalang donasi saat melakukan aksi di Kantor Gubernur Jawa Timur. Hasil penggalangan dana tersebut akan diserahkan langsung kepada keluarga.
Sebagai kegiatan rutin sejak Mei 2015, pada hari Sabtu (06/05/2017), PPBS akan berangkat lagi menuju Bojonegoro dengan menggunakan 2 bus dan 10 kendaraan pribadi. Satu diantaranya adalah mobil pribadi dari aparat kepolisian. Bukan untuk melakukan pengawalan, namun karena respeknya pada almarhum Chamim Tohari yang meskipun seorang aktivis pergerakan namun almarhum tetap menjalin hubungan baik dengan siapa saja. Termasuk pejabat dan aparat kepolisian.
Ziarah ini menempuh jarak sekitar 170 Km dari Sidoarjo. Melintasi lima kota. Di sepanjang perjalanan mereka membicarakan bagaimana perjuangan almarhum. Berbagi kisah kepada mereka yang belum mengenal almarhum, dimana hampir seluruh waktunya dicurahkan sepenuhnya demi terwujudnya kesejahteraan buruh yang terkadang harus mengesampingkan urusan keluarganya sendiri, tentang keikhlasanya dan tentang kesederhanaannya.
Sepertinya di rentang perjalanan yang begitu jauh ini tidak cukup untuk menceritakan betapa heroiknya perjuangan almarhum Chamim Tohari.
Presidium PPBS Edi Kuncoro Prayitno mengatakan. “Sosok Chamim Tohari tidak akan pernah mati di jiwa kami,semangatnya terus menyala di tiap nafas perjuangan. Almarhum bukan milik FSPMI saja. Dia milik semua buruh yang terus berjuang untuk kesejahteraannya. Jadi dalam memperingati Mayday ini kami PPBS merasa bahwa selain melakukan aksi demonstrasi, melakukan ziarah ke makam pahlawan buruh seperti Chamim Tohari harus selalu di adakan.”