Jakarta, KPonline – Internasional Women Day yang diperingati setiap tanggal 8 Maret menjadi momentum tersendiri bagi buruh perempuan di Indonesia.
Hari ini (7/3) sejumlah buruh perempuan FSPMI menggelar aksi jalanan untuk menyuarakan hak haknya yang masih dikebiri oleh pemerintah. Salah satunya terkait PPh 21 yang saat ini masih mereka rasakan. Mereka menyuarakan untuk menghapus diskriminasi tersebut. Selai itu mereka juga tetap menyuarakan penolakan terhadap RUU Omnibus Law yang juga akan mengurangi hak hak perempuan seperti hilangnya cuti melahirkan, hilangnya cuti haid, hilangnya cuti menikah dan banyak lagi.
Aksi yang diikuti oleh ratusan buruh FSPMI se Jabodetabek ini dimulai dari bundaran Patung Kuda bergerak ke arah Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Sampai berita ini diturunkan, sejumlah perwakilan buruh perempuan sedang diterima untuk audiensi di dalam kementrian.(Jim)
