Perkuat Kembali Gerakan Buruh, FSPMI Bekasi Adakan Konsolidasi Akbar

Perkuat Kembali Gerakan Buruh, FSPMI Bekasi Adakan Konsolidasi Akbar

Bekasi, KPonline – Sebagai upaya untuk memperkuat kembali gerakan Serikat Buruh, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Bekasi mengadakan konsolidasi akbar di Omah Buruh, kawasan EJIP, Cikarang Selatan, Bekasi, Kamis (21/7/2022).

Konsolidasi akbar ini diadakan untuk menyatukan visi dan misi gerakan Serikat Pekerja dalam menyikapi RUU KUHP dan UU Cipta Kerja (Omnibus Law).

Dalam konsolidasi yang dimulai sekitar jam 2 siang ini, dihadiri Ketua Majelis Nasional FSPMI sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal, Ketua DPW FSPMI Jawa Barat yang juga Ketua Exco Partai Buruh Provinsi Jawa Barat Suparno, Sekretaris KC FSPMI Bekasi Sarino, dan Ketua Exco Partai Buruh Kab. Bekasi Ali Nurhamzah beserta Sekretaris Guntoro.

FSPMI dalam kongres sudah memutuskan, selain konsep, loby dan aksi, kini menambah jalur baru yaitu politik sebagai langkah untuk memperjuangkan kesejahteraan buruh.

FSPMI beserta Serikat Buruh lain juga ikut bersama-sama melahirkan kembali Partai Buruh sebagai kendaraan politik. Seperti diungkapkan Sekretaris KC FSPMI Bekasi Sarino saat menghadiri konsolidasi akbar di Omah Buruh.

Peserta konsolidasi akbar nampak memenuhi Omah Buruh Bekasi, Kamis (21/7/2022)

Dalam sambutan orasinya, Sarino meminta kepada anggota FSPMI yang hadir untuk tidak lagi memperdebatkan adanya Partai Buruh. Sarino juga memaparkan pentingnya anggota untuk ikut serta memenangkan Partai Buruh.

“Hukum bisa gugur dengan 3 hal. Melalui hukum itu sendiri, kekuasaan dan huru hara. Kawan-kawan sudah tahu sendiri keputusan MK tentang Omnibus Law kemarin kan? Sebelumnya belum pernah ada keputusan seperti itu. Cacat formil ya cacat formil saja, tidak ada embel-embel lainnya,” kata Sarino.

Sarino menduga, ada upaya intervensi dari penguasa agar Undang undang Cipta Kerja (Omnibus Law) bisa diberlakukan.

“Meskipun terdengar aneh tapi ini kenyataan yang sama-sama sedang kita hadapi. Kekuasaan itu mempunyai pengaruh besar terhadap nasib kita kaum buruh. Sekarang kita sudah punya Partai, setidak-tidaknya kita punya 1 fraksi saja di parlemen sana yang memperjuangkan kepentingan kaum buruh,” ujar Sarino.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua DPW FSPMI Jawa Barat Suparno kembali menegaskan bahwa Partai Buruh bukan milik perorangan, akan tetapi milik 10 organisasi besar Serikat Buruh.

“Berkali-kali kita sampaikan, Partai Buruh bukan milik perorangan. Partai Buruh ini punya 10 organisasi besar Serikat Buruh pendiri. Jadi Partai Buruh ini berbeda dengan Partai lain. Tidak hanya buruh namun juga ada petani dan nelayan,” kata pria yang juga Ketua Exco Partai Buruh Provinsi Jawa Barat ini.

Tidak hanya di Bekasi, konsolidasi serupa juga akan digelar di Jakarta, Bandung, Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam memperkuat jalur gerakan politik melalui Partai Buruh. (Edo)