Tokyo, KPonline – Dewan Pimpinan Pusat FSPMI mendelegasikan seorang aktivis buruh ke Seminar Regional Tripartit tingkat tinggi yang ke-10 tentang Hubungan Industrial di Negara-negara Asia Tenggara yang dilaksanakan di Hotel Azur Takeshiba, Tokyo. Jum’at, (23/2/23)
Seminar Regional tingkat tinggi yang ke 10 ini membahas dialog sosial untuk mempromosikan Hubungan Ketenagakerjaan yang baik untuk bisnis yang kompetitif, pertumbuhan dan pekerjaan yang layak.
Dari perwakilan serikat pekerja dari Indonesia di wakilkan oleh Vice Presiden DPP FSPMI dan di KSPI sebagai penanggungjawab Aksi Nasional atas perwakilan buruh Indonesia dan juga mewakili tripartit nasional (Mewakili Serikat Pekerja KSPI) Eddy Kuntjoro, sedangkan yang hadir dari perwakilan Indonesia dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang di wakilkan oleh ibu Dani Handajani, Sedangkan dari pemerintah Indonesia di wakilkan Bapak Decky Haedar Ulum dari Kementrian Tenaga Kerja (Kemenaker).
Seminar Regional Tripartit tingkat tinggi yang ke-10 tentang Hubungan Industrial di Negara-negara Asia Tenggara ini mengambil Tema “Mempromosikan hubungan ketenagakerjaan yang baik untuk bisnis yang kompetitif, pertumbuhan dan pekerjaan yang layak setelah Pandemi.
Dalam budaya hubungan dari protes dan tekanan jalanan ke dialog sosial dan meja perundingan bersama. Agar hal ini terjadi, perlu untuk memastikan pengaturan yang efektif untuk dan penggunaan tripartisme untuk mempromosikan konsultasi di tempat kerja, kerja sama dan perundingan bersama (hubungan bi-partit) di tingkat perusahaan.
Hal ini akan membuka jalan bagi pengembangan kemitraan sosial dan budaya hubungan industrial yang akan berkolaboratif antara Serikat Pekerja dengan pihak pengusaha yang tidak hanya akan meningkatkan kepatuhan dan penyelesaian perselisihan perburuhan tetapi juga menciptakan kondisi di mana pertumbuhan ekonomi, produktivitas dan kondisi untuk pekerjaan yang layak dapat berjalan seiring.
Selain diskusi itu di dalam Seminar Regional Tripartit tingkat tinggi yang ke-10 tentang Hubungan Industrial di Negara-negara Asia Tenggara juga membahas tentang Permasalahan upah, Perselisihan pekerja dengan pemerintahan di Indonesia seperti gender, omnibuslaw atau Perppu Nomor 2 Tahun 2022, Perkembangan 5.0, perkembangan setelah pandemi dari Serikat Pekerja dan Apindo, Imanijasi adalah kunci untuk membentuk masa depan. Itu yang di maksudkan oleh perkembangan dalam 5.0 di Jepang .
Eddy Kuntjoro menyampaikan harapannya kepada Crew Media melalui Via WhatsUpp setelah mengikuti seminar ini bahwa dengan adanya kebutuhan, Demi kepentingan efisiensi ekonomi, Investasi, Produktivitas dan pekerjaan yang layak untuk mempromosikan perubahan dalam Industri bisa terwujud di Indonesia.