Sebanyak 23 orang Pengurus dan Garda Metal PUK SPAI FSPMI PT Iluva Gravure Industries di PHK sepihak oleh pihak pengusaha. Pasalnya kesemua eksekutif PUK tersebut telah melanggar peraturan perusahaan. Ketika dikonfrontasi oleh pihak PUK dalam meeting tertutup, pihak pengusaha tidak bisa memberikan keterangan yang menguatkan alasan perusahaan.
Diduga kejadian ini merupakan buntut dari kejadian mogok spontan yang dilakukan oleh para pekerja pada tanggal 19 – 20 Maret 2014. Mogok yang dilakukan oleh para pekerja tersebut sesungguhnya hanya sebuah reaksi spontan dari sikap manajemen yang tidak mau berunding dengan pihak serikat pekerja mengenai masalah pengupahan di pabrik tersebut.
Hingga saat ini para pekerja di perusahaan tersebut belum mengalami kenaikan upah akibat gagalnya komunikasi dari kedua belah pihak. Pihak serikat pekerja sendiri sudah menempuh langkah Mediasi ke Disnaker Purwakarta terkait masalah pengupahan tersebut. Pada mediasi pertama yang dilakukan pada Kamis, 08 Mei 2014 tidak ada satu pun perwakilan dari pihak pengusaha yang hadir guna menyelesaikan masalah tersebut. Jelas sekali bahwa pihak pengusaha tidak mempunyai itikad baik dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Ketika tim media FSPMI Purwakarta melakukan peliputan hari ini, terlihat banyak sekali aparat TNI dan Kepolisian yang berjaga-jaga baik didalam maupun diluar pabrik. Setidaknya ada 60 personil aparat yang ‘konon’ mengamankan pabrik dari ancaman mogok spontan yang akan dilakukan oleh pihak serikat pekerja. Keterlibatan aparat dalam kegiatan ketenagakerjaan mulai santer terjadi di perusahaan-perusahaan yang berdiri di Kab. Purwakarta. Tentunya ini harus mendapatkan perhatian khusus dari pihak yang lebih tinggi agar undang-undang bisa ditegakkan dan berkeadilan.
Hingga berita ini diturunkan pihak serikat pekerja masih melakukan jalan negosiasi guna menyelesaikan masalah. Terbukti sudah bahwasanya kehadiran pihak aparat dalam urusan ketenagakerjaan adalah sebuah letensi berlebihan yang ditunjukkan oleh kaum kapital.
Perlu diketahui bahwasanya PT Iluva Gravure Industries berdiri dipinggir ruas jalan nasional yang merupakan ‘bottle neck’ lalu lintas nasional yang melalui pintu tol Cikopo. Jika kemudian kejadian ini berujung pada sebuah aksi, bukan tidak mungkin aksi buruh tutup tol jilid ke-2 akan terjadi.