PHK Sepihak , Buruh Smelting Demo Kementerian ESDM

PHK Sepihak , Buruh Smelting Demo Kementerian ESDM
Demo Buruh PT Smelting Indonesia di Kementerian ESDM

Jakarta,KPonline – Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI ) dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI )  melakukan aksi solidaritas untuk  PUK SPL FSPMI PT. Smelting yang melakukan unjukrasa di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta. Selasa (12/04) untuk meminta bantuan pemerintah menyelesaikan persoalan pemutusan hubungan kerja PHK sepihak yang telah dilakukan manajemen terhadap 309 pekerjanya.

Ketua PUK SPL FSPMI PT Smelting Zainal Arifin mengatakan, sampai saat ini setidaknya ada 309 pekerja yang telah di PHK tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. “Pihak manajemen tidak ada iktikad untuk menyelesaikan persoalan ini,” kata Zainal

Bacaan Lainnya

Perlu diketahui, PT. Smelting melakukan pelanggaran terhadap perjanjian kerja bersama, serta melakukan PHK secara sepihak kepada 309 pekerja tetap yang sudah bekerja lebih dari 10 tahun. Bahkan sudah hampir 3 bulan pekerja yang di PHK tersebut tidak menerima gaji. Hal tersebut diperparah lagi dengan tindakan Management PT. Smelting yang mencabut fasilitas kesehatan terhadap pekerja dan keluarga yang di PHK.

Bahkan ada istri dari pekerja yang mengalamai kecelakaan kerja dan tidak bisa mendapatkan fasilitas kesehatan yang biasa diterima di Rumah sakit. Terakhir ada istri dari pekerja yang di PHK melahirkan dan serikat pekerja FSPMI PT. Smelting yang mencarikan dana untuk biaya bersalin tersebut. Secara swadaya PUK SPL FSPMI PT. Smelting dapat mendanai beberana biaya rumah sakit anggotanya yang di PHK.

PT. Smelting merupakan smelter PT. Freeport yang sahamnya 75% dikuasal oleh Mitsubishi Jepang dan 25% milik PT. Freeport. Sebanyak 40% hasil tambang PT. Freeport dikelola di pabrik peleburan ini yang merupakan satu-satunya smelter di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.

Demo Buruh PT Smelting Indonesia Kementerian ESDM ( Foto : Herfin )

Sekadar catatan, PT Smelting berdiri tahun 1996 dengan desain awal mengolah 90 ton per jam konsentrat tambang PT Freeport untuk menghasilkan 200.000 ton tembaga per tahun. Pada tahun 2016, PT Smelting Gresik mampu meningkatkan kapasitas produksinya menjadi lebih dari 140 ton per jam konsentrat tembaga untuk menghasilkan 300.000 ton tembaga per tahun.

PT Smelting merupakan perusahaan yang mengolah sekitar 40% konsentrat yang berasal dari PT Freeport Indonesia. “Produksi perusahaan mencapai 140 ton konsentrat per jam dan menghasilkan sekitar 300 ribu lempeng tembaga dengan kemurnian 99,99%,” demikian disampaikan Ketua Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PUK SPL FSPMI) PT Smelting, Zainal Arifin.

Zainal menambahkan, produk tembaga yang dihasilkan untuk kebutuhan dalam negeri maupun beberapa negara di Asia Tenggara. Para buruh menilai ketidakadilan dalam hal kenaikan upah, lantara para pekerja dibagian produksi juga memiliki andil atas hasil produksi dari perusahaan.

Pos terkait