Pokemon Said: Tetap di Garis Perjuangan Kelas Pekerja, Tegas Perjuangkan Hak Rakyat, Lawan Upah Murah

Surabaya, KPonline – Menyongsong momentum politik Pilkada 2024, Partai Buruh kembali melakukan gerakan politik rakyat dengan mengonsolidasikan seluruh kader di kabupaten dan kota di Jawa Timur. Gerakan ini menegaskan bahwa Partai Buruh tetap konsisten di garis perjuangan kelas pekerja, memperjuangkan hak-hak rakyat kecil, dan tidak goyah dalam prinsip perjuangan rakyat.

Wakil Ketua Partai Buruh Exco Jawa Timur, Sungkono Ari Saputro, yang akrab disapa Pokemon, dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Partai Buruh Jawa Timur yang digelar hari ini (5-6 oktober 2024) di The Alana Hotel, Surabaya, menyampaikan bahwa konsolidasi ini bertujuan untuk memperkuat komitmen dan militansi kader partai dalam mengambil keputusan politik.

Bacaan Lainnya

“Kami tidak hanya mendukung calon walikota, bupati, atau gubernur, tetapi syarat tegas dari Partai Buruh adalah mereka harus berkomitmen penuh pada perjuangan kelas pekerja,” tegasnya.

Syarat yang diajukan Partai Buruh kepada calon-calon yang akan diusung atau didukung meliputi sejumlah agenda penting seperti penolakan terhadap upah murah, pendidikan dan kesehatan gratis untuk rakyat miskin, penolakan penggusuran tanpa solusi yang adil, perlindungan tanah bagi petani, serta kesetaraan gender bagi perempuan. Semua ini adalah agenda perjuangan yang telah menjadi landasan lahirnya Partai Buruh, khususnya setelah pengalaman pahit terkait penindasan Omnibus Law.

Pokemon juga menambahkan, meskipun Partai Buruh belum memiliki kursi di parlemen, partai ini tetap percaya diri dan kokoh dalam perjuangannya melalui “parlemen jalanan.” “Kami tetap setia mendampingi dan mengadvokasi kasus-kasus rakyat kelas pekerja yang mendapat kebijakan anti-rakyat,” katanya.

Lebih lanjut, dalam Rakerda kali ini, Partai Buruh Exco Jawa Timur menegaskan bahwa kader-kadernya di seluruh kabupaten dan kota Jawa Timur harus siap untuk menjadi pemimpin yang berasal dari kelas pekerja. “Rakerda ini adalah bentuk keberhasilan Partai Buruh dalam menciptakan kader-kader pemimpin dari kelas pekerja, menunjukkan bahwa tidak ada krisis kepemimpinan di daerah,” ujar Sungkono.

Partai Buruh juga optimis bahwa meskipun tidak berada di kursi parlemen, mereka tidak pernah tunduk pada kekuasaan yang anti-rakyat. “Harapan kami adalah, biarlah sejarah yang mencatat bahwa kita tetap bersama rakyat buruh, tani, nelayan, perempuan, dan kaum miskin kota untuk menuju perubahan dan mewujudkan kesejahteraan serta keadilan bagi rakyat Indonesia,” pungkasnya.

Rakerda ini menjadi momentum penting bagi Partai Buruh untuk memperkuat barisan dan memastikan bahwa Pilkada 2024 menjadi panggung perjuangan politik yang berpihak pada rakyat kecil, terutama kelas pekerja.

(A. R. Putri)

Pos terkait