Karawang, KPonline – Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia sekaligus Ketua Mahkamah Partai Butuh, Riden Hatam Aziz, S.H menghadiri konsolidasi akbar FSPMI Karawang yang diadakan di Aula Serba Guna K.H. Ahmad Dahlan Masjid Al Ghammar di jalan Interchange Karawang Barat, Karawang. Kamis, (2/2/2023).
Selain presiden FSPMI juga hadir Sekretaris Umum PP SPAMK FSPMI Ranto Afriyanto, Perwakilan PP SPL FSPMI Fadjar Setiawan, Ketua KC FSPMI Karawang Sekaligus Ketua PC SPAMK FSPMI Kabupaten Karawang Asmat Serum, S.H, Ketua PC SPL FSPMI Kabupaten Karawang Dedi Heryadi, Ketua PC SPEE FSPMI Kabupaten Karawang sekaligus Ketua GAspol FSPMI Kabupaten Karawang Donny Subiyantoro, S.T., M.M., Sekretaris PC SPAI FSPMI Kabupaten Karawang Andri Wibowo, Pangkorda Garda Metal Dani Supardika, Korda Media Perdjoeangan Karawang Hasan, S.Pd.I, Korda Jamkeswatch Karawang Syehudin, Para Bacaleg Partai Buruh dari FSPMI Karawang serta Perwakilan PUK SPA Sekabupaten Karawang.
Dalam sambutannya Presiden FSPMI, Riden Hatam Aziz menyampaikan terimakasih kepada semua yang hadir Khususnya Kawan – kawan PUK Sekabupaten Karawang yang selalu Konsisten, Komitmen dan Istikomah dalam Kegiatan Kegiatan Organisasi. FSPMI sudah sepakat di Kepengurusan yang di namakan Kolektif Kolegial yang artinya merujuk kepada sistem kepemimpinan yang melibatkan para pihak yang berkepentingan dalam mengeluarkan keputusan atau kebijakan melalui mekanisme yang di tempuh, musyawarah untuk mencapai mufakat atau pemungutan suara, dengan mengedepankan semangat keberasamaan. begitu pun kawan kawan di tingkat KC sampai ke tingkat PUK. jadi kami paham akan kehadiran kawan – kawan kurang maksimal hanya ada keterwakilan untuk saat ini yang seperti biasa nya maksimal yang hadir sampai membludak memenuhi tempat yang disediakan sehingga informasi di sampaikan lebih banyak yang di terima oleh kawan kawan yang hadir.
Pertemuan FSPMI terinspirasi dengan tema Rapim FSPMI di Bandung “Jangan Pernah Menyerah dalam berjuang”, yang hingga sekarang FSPMI makin berkembang sudah berada di 29 Provinsi Se Indonesia Raya. “FSPMI sudah berada di 29 Provinsi Se Indonesia Raya,” kata Riden.
FSPMI tidak pernah menyerah dan tak kenal lelah dalam berjuang dan saya mencatat kemenangan bahwa kenaikan UMK 2023 tidak menggunakan PP 36. Melainkan, Permenaker Nomor 18 Tahun 2022 tentang kenaikan upah 2023 sebagai acuannya.
Dan di hari ulang tahun 24 FSPMI, setelah kelas pekerja atau kaum buruh dikecewakan oleh rezim Jokowi, Riden Hatam Aziz, S.H menyerukan kepada PC SPA FSPMI di teruskan kepada PUK SPA FSPMI dan anggota FSPMI Sekabupaten Karawang bisa memaksimalkan anggotanya, berpartisipasi dalam aksi yang akan dilakukan.
“FSPMI akan kembali turun ke jalan menyuarakan penolakan isi Perppu Cipta Kerja dan penolakan RUU Omnibuslaw Kesehatan,” tegas Riden Hatam Aziz.
Seperti diketahui, di penghujung tahun 2022, rezim Jokowi hadiahkan kado istimewa bagi kelas pekerja atau kaum buruh dengan bentuk Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja yang isinya tidak jauh berbeda dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang telah dinyatakan Inkonstitusional bersyarat oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Selanjutnya, dikesempatan yang sama. Namun dengan hal yang berbeda, menurut Riden Hatam Aziz; kebutuhan perjuangan politik dinilai sangat penting dan urgen saat ini, untuk mendorong perjuangan kelas pekerja terutama dalam mendorong lahirnya regulasi yang berpihak pada kepentingan buruh, tani, nelayan dan masyarakat luas secara umum, maka pembentukan Partai Buruh dapat dikatakan sebagai momentum meletakkan dasar gerakan buruh menuju kekuasaan.
“kemenangan FSPMI itu kian nyata dengan hidupnya kembali Partai Buruh yang maju sebagai peserta kontestasi pemilihan umum (Pemilu) 2024,” sambungnya Riden Hatam Aziz.
Tak dapat dipungkiri bahwa gerakan buruh FSPMI telah membawa berbagai perubahan penting bagi iklim demokratisasi di Indonesia. FSPMI mampu menjadi salah satu organisasi massa yang murni tumbuh dari kalangan kelas pekerja.
Selain itu, sebagai organisasi sosial, FSPMI sebagai serikat buruh telah dengan kritis dan aktif mempertanyakan (bahkan menentang) kebijakan-kebijakan neoliberal yang merugikan masyarakat umum.
Bahkan, gerakan buruh FSPMI kini tidak hanya terpaku pada masalah-masalah di pabrik saja, tetapi telah membawa kontribusi penting bagi masyarakat luas seperti yang kita saksikan dalam aksi mereka, yaitu mendorong Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Di akhir orasinya Presiden FSPMI mengajak peserta konsolidasi meneriakkan yel-yel “Hidup Buruh, FSPMI Yes yes yes, Partai Buruh Kelas Pekerja, Partai Buruh Negara Sejahtera, Partai Buruh menang, menang, Menang, Partai Buruh Nomor Enam”. tutupnya.