Puisi : Perempuan Tangguh di Balik Rasa

Puisi : Perempuan Tangguh di Balik Rasa

Di ujung malam yang sunyi, ia terjaga,
Rintihan tertahan di sela doa.
Setiap bulan rasa itu datang,
Menusuk, membakar, menghujam ruang tenang.

Di rahimnya, ada cerita pilu,
Kista kecil, namun rasa begitu kelu.
Bukan hanya darah yang mengalir,
Tapi kekuatan yang tak pernah mungkir.

Ia perempuan yang memikul luka,
Namun langkahnya tetap tegar meski terseka.
Rasa sakit seperti jarum tajam,
Mengiris mimpi di pagi kelam.

Tapi lihatlah, ia tetap berdiri,
Dengan senyum yang menantang hari.
Bukan rasa sakit yang jadi tuan,
Namun harapan yang ia genggam dalam tangan.

Ia tahu, badai ini tak selamanya,
Ada cahaya di ujung masa.
Walau tubuhnya meronta pedih,
Jiwanya tetap bersinar, gigih.

Untuk setiap perempuan yang melawan luka,
Yang tetap berdiri meski ingin rebah.
Kamu adalah bukti nyata,
Bahwa sakit tak pernah memadamkan cahaya.