Purwakarta, KPonline – Warga Kampung Buah Desa Hegar Manah Kecamatan Babakan Cikao menjelang musim kemarau seperti ini harap-harap cemas. Hal ini, karena, dapat dipastikan warga masyarakat sekitar akan kesulitan air dan harus mempersiapkan pengeluaran ekstra untuk membeli air bersih.
Di desa ini, ketika memasuki musim kemarau dapat dipastikan masyarakat akan antri mengambil air torn dengan menggunakan jerigen.
“Biasanya masyarakat akan antri didepan masjid untuk mengambil air, dua torn yang disediakan isinya satu tanki mobil. Warga biasanya menggunakan jerigen untuk mengambil air bersih disini, untuk satu jerigen biasanya warga membeli antara 1.500 – 2000 Rupiah. Kami minta PDAM untuk membuat instalasi ke rumah-rumah warga, karena setiap kemarau warga kesulitan air bersih,” ujar salah satu warga, Abun.
Melihat kondisi warga yang kesulitan air bersih setiap musim kemarau, para buruh dari PUK FSPMI PT Sumindo Wairing Sistem memberikan sumbangan berupa pengeboran air ditempat ibadah yaitu di masjid Al-Kautsar. Tujuannya agar warga yang hendak beribadah saat musim kemarau nanti tidak kesulitan untuk bersuci.
“Sepertinya ada yang janggal di pemerintahan kita. Padahal kita memiliki bendungan terbesar yaitu Jatiluhur. Masa ke Jakarta air dari jatiluhur bisa sampai tapi ke sini ga sampai. Air itu hanya lewat saja berarti, kita warga masyarakat Purwakarta jadi penonton,” ujar salah satu pengurus FSPMI, Ade Supyani.
Kami berharap pemerintah daerah akan memiliki PDAM, agar air dari PDAM bisa disalurkan ke masyarakat yang selalu kekurangan air bersih saat musim kemarau.
“Kegiatan ini murni dari para buruh, buruh anggota PUK FSPMI yang ada di Sumindo yang berjumlah 1350 orang melakukan iuran untuk melakukan pengeboran air bersih. Semua untuk kepentingan umum dan juga masyarakat yang membutuhkan,” tambah Ade Supyani.
Kegiatan bakhti sosial yang dilakukan oleh para buruh bukan kali pertama, karena beberapa kali PUK FSPMI melakukan kegiatan kemanusiaan kepada warga masyarakat.
“Bulan puasa kemarin kita juga memberikan santunan di beberapa titik kepada masyarakat yang membutuhkan, untuk saat ini kita mencoba ngebor untuk memperoleh air bersih di Masjid Al-Kautsar yang ada di Kampung Warung Buah Desa Hegar Manah,” pungkasnya.
What a data of un-ambiguity and preserveness of valuable familiarity regarding unpredicted feelings.