Jakarta, KPonline – Perselisihan antara PUK SPAI FSPMI PT. Citra Motor dengan pihak manajemen perusahaan yang masih berujung deadlock dan pihak perusahaan tetap akan melakukan dan menjalankan akuisisi berikut mutasi serta pemindahan aset ke Palembang disambut oleh PUK SPAI FSPMI PT. Citra Motor dengan melakukan penahanan aset hingga sempat melakukan mogok spontan. Hal ini karena belum adanya kesepakatan tentang hak yang akan didapat pekerja dengan pihak perusahaan. Sementara dari pihak perusahaan tetap memaksakan kehendaknya untuk memindahkan aset serta karyawannya hingga meminta bantuan kepolisian untuk pengamanan.
Sejak rabu minggu lalu, 20 November 2019 PUK SPAI FSPMI PT. Citra Motor mulai melakukan mogok kerja secara resmi. Hal ini menginggat alotnya perundingan dan belum adanya titik temu kedua belah pihak maka PUK bersepakat melawan dan akan melakukan mogok kerja. Hingga berita ini diturunkan mereka anggota PUK PT. Citra Motor dan massa solidaritas dari FSPMI DKI masih berjaga jaga di depan PT. Citra Motor, Bungur, Jakarta Pusat.
DPW FSPMI DKI Jakarta pun segera mengeluarkan surat instruksi bernomor 0550/Org/DPW-FSPMI/DKI/XI/2019 tentang aksi solidaritas. Meminta keterlibatan langsung kepada seluruh PUK dan Garda Metal DKI untuk hadir dalam aksi ini sebagai bentuk support nyata terhadap anggota yang sedang berkasus.
Dan hari ini, rabu (27/11) puluhan orang massa dari berbagai PUK SPA FSPMI DKI datang bersolidaritas di depan PT. Citra Motor, Jl. Bungur Besar Raya no. 47 B-C, Gunung Sahari Selatan, Jakarta Pusat. Massa solidaritas bergabung dengan massa PUK. SPAI FSPMI PT. Citra Motor.
Selain massa aksi, sejumlah perangkat PC SPAMK FSPMI DKI juga datang bersolidaritas bersama PC SPAI FSPMI DKI. Dan bilamana diperlukan bisa berlanjut untuk hari berikutnya secara bergelombang.
Hingga berita ini diturunkan, perangkat PC SPAI FSPMI DKI Jakarta bersama pangkorda Garda Metal DKI masih berada di dalam melakukan negoisasi dengan pihak manajemen untuk menemukan kesepakatan diantara kedua belah pihak.
(Jim)