Karawang, KPonline – Ketika berbicara mengenai uang, acuh bukanlah sikap yang baik. Apa yang anda tidak ketahui dapat menyakitkan anda? Mendapatkan uang seperti menggali dengan jarum, Menghabiskan uang seperti air meresap ke pasir, itulah tema yang di sampaikan oleh PUK SPAMK FSPMI PT. Asian Isuzu Casting Center yang menggelar Pendidikan Manajemen Keuangan di Ruangan Meeting Lantai 2 Brits Hotel Karawang, Karawang Barat. Sab’tu, (18/07/2020).
Afan Aji (Wakabid Pendidikan PUK SPAMK FSPMI PT. AICC) yang bertindak sebagai pembawa acara, Seperti biasa setelah pembukaan dengan beberapa kata Mukodimah dari Pembawa acara langsung mengajak kepada seluruh peserta yang hadir untuk menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya & Mars FSPMI.
Fitrach Abdul Muluk, S.T sebagai Ketua PUK SPAMK FSPMI PT. Asian Isuzu Casting Center (AICC) langsung memberi sambutan di awal pembukaan dengan pesan singkat tapi mengena, “Pintar – pintarlah mengatur keinginan dan mengatur kebutuhan”, Ungkapnya
Setelah itu Asmat Serum, S.H sebagai tamu undangan dari Perangkat Cabang SPAMK FSPMI Kabupaten Karawang yang kebetulan menjabat Ketua PC dan KC FSPMI Kabupaten Karawang, Asmat berkisah tentang pentingnya menabung, serta berpesan jangan sampai terlibat dengan hutang sekecil apapun itu.
Pada Pukul 09. 17 Wib giliran mentor Guntur Nandana dari Pegadaian Kabupaten Karawang sebagai Praktisi Keuangan memberikan materi pengetahuan seputar Pengendalian Asset, Cash Flow, Arus Kas, Investasi serta Saham.
Selesai break 15 menit acara dilanjut tanya jawab seputar Manajemen Keuangan masih bersama Guntur nandana.
Setelahnya berlanjut di isi oleh pembicara dari Pegadaian, selanjutnya dari Fahmi yang menjelaskan investasi seputar emas, dengan Mindset Emas Is a must (Emas adalah Keharusan).
Sarwono dari bidang advokasi PUK SPAMK FSPMI PT. AICC yang seringkali mendapat keluhan dari anggota PUK yang financialnya bermasalah, mengisi acara sambil menunggu Obon Tabroni anggota DPR RI Komisi IX yang rencananya akan hadir, dengan menjelaskan rincian seputar biaya hidup dan curhatan teman – teman anggota ke PUK SPAMK FSPMI PT. AICC yang terlilit hutang.
Waktu telah menunjukan Pukul 13.50 Wib disambung oleh Heriyanto sebagai Ketua Pimpinan Pusat SPAMK FSPMI membuka pembicaraan dengan membahas Pandemi Covid-19 dan Dampak Omnibus Law, Penjelasan History sejak 2006 selalu ada isu revisi UUD yang di atur pasal 13 oleh Pihak APINDO.
Selain itu membahas Infrastruktur, Investor, Produktifitas rendah, 11 Cluster yang ada di Omnibus law dan acara ditutup oleh Obon Tabroni yang akhirnya datang ke acara ini.
Menyambung dari Heri, Obon Tabroni sama membahas tentang Omnibus Law dan Rancangan – rancangannya, dengan sedikit tambahan nasehat pengingat untuk semua anggota.
“Organisasi kita besar karena kepedulian anggotanya, berjuang sendiri di DPR memperjuangkan nasib buruh bukanlah mudah, mustahil bisa dibilang,
karena isi orang – orang DPR lainnya para pengusaha dan selebritis”, jelasnya Obon
“Tapi tetap kita jangan patah semangat
jalani aja dulu, berjuang aja dulu, Yakin kita bisa melewati semua seperti dulu. Organisasi FSPMI yang pertama kali dibentuk diramalkan hanya bertahan 2 tahun. akhirnya malah bisa besar seperti saat ini”, lanjutnya Obon
Sekitar 40 menit bicara panjang lebar, Akhirnya pada Pukul 15.20 Wib acara ditutup dengan do’a dan foto bersama. (Firman PUK SPAMK FSPMI PT. AICC)