Purwakarta, KPonline – Dalam semangat memperkuat solidaritas dan meningkatkan perjuangan kaum buruh, Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen (SPAMK) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia mengadakan konsolidasi akbar pasca Musyawarah Unit Kerja (Musnik) ke-8 yang berlangsung sukses pada beberapa bulan lalu. Acara ini juga sekaligus menjadi momentum penting untuk memperkenalkan struktur kepengurusan baru yang akan memimpin perjuangan serikat pekerja di PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia ke depan.
Ketua PUK SPAMK FSPMI PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia Periode 2025-2028, Suryadi Gurning kepada Media Perdjoeangan menegaskan bahwa kepengurusan yang baru siap bekerja lebih progresif, responsif, dan dekat dengan anggota. “Kepengurusan ini bukan hanya sebagai simbol, tapi sebagai motor penggerak utama dalam setiap agenda perjuangan buruh di Kabupaten Purwakarta. Khususnya, di lingkungan PT Hino Motors Manufacturing Indonesia,” tegasnya.
#Isu Pengupahan dan Ketenagakerjaan Jadi Fokus Utama
Dalam konsolidasi tersebut, isu pengupahan menjadi sorotan utama. PUK menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan upah yang layak dan sesuai dengan kebutuhan hidup layak (KHL). Selain itu, Isu ketenagakerjaan pun dibahas secara serius.
“Jangan sampai perjuangan buruh hanya berakhir di meja perundingan tanpa hasil yang konkret. Kita harus memastikan bahwa seluruh kebijakan perusahaan sejalan dengan norma ketenagakerjaan dan menghormati hak-hak pekerja,” ujar Suryadi Gurning.
#Persiapan All Out untuk Mayday 2025
Tak kalah penting, konsolidasi ini juga menjadi forum strategis untuk membahas kesiapan menghadapi peringatan Hari Buruh Internasional atau Mayday 2025. PUK SPAMK FSPMI PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia menegaskan akan all out dalam menyambut dan mengisi Mayday dengan aksi dan agenda yang masif, terorganisir, serta menggugah kesadaran kolektif pekerja.
“Kita tidak datang hanya untuk meramaikan, tapi membawa pesan kuat dari basis perjuangan. Dimana, bahwa buruh tidak akan diam saat hak-haknya dilanggar. Mayday 2025 akan kita jadikan momentum konsolidasi nasional gerakan buruh,” tutup Suryadi Gurning.
