PUK SPAMK FSPMI PT SAMI TF Galang Dana untuk Korban Banjir Semarang dan Sekitarnya

PUK SPAMK FSPMI PT SAMI TF Galang Dana untuk Korban Banjir Semarang dan Sekitarnya

Semarang, KPonline – Hujan deras yang mengguyur kota Semarang dan sekitarnya pada hari Jum’at malam (5/2/2021),tak pelak membuat kondisi banjir melanda di hampir semua tempat di kota Semarang bawah serta kota-kota di pantura seperti Pekalongan, Kendal, Kaliwungu dan Demak.

Bahkan sampai hari Kamis (11/2/2021) beberapa daerah di kota Semarang dan sekitarnya masih terendam banjir dengan ketinggian yang bervariasi. Untuk itu demi meringankan beban dari korban bencana banjir di Kota Semarang dan sekitarnya, PUK SPAMK FSPMI PT SAMI TF melakukan penggalangan dana untuk korban banjir bagi warga kota Semarang dan sekitarnya pada hari Kamis (11/2/2021) selepas pulang kerja.

Bacaan Lainnya

Para anggota dan pekerja yang ada di PT. SAMI TF menyambut dengan antusias kegiatan tersebut, apalagi tidak sedikit pula kawan-kawan mereka yang juga terdampak dari bencana tersebut. Ketika diminta keterangannya Nugroho Adi Saputro selaku Wakil Ketua Bidang Kesra dan yang mengomandoi penggalangan dana ini menuturkan.

“Kegiatan ini di awali dari keprihatinan akibat tingginya intensitas curah hujan di minggu lalu yang tanpa henti hingga menyebabkan banjir di sejumlah tempat di daerah Semarang dan sekitarnya, bahkan kawan-kawan dari kami pun tidak sedikit yang terdampak karenanya. Besar kecil sumbangan yang di berikan semoga menjadi ladang pahala bagi semua yang terlibat”, tuturnya

Sementara dari Ketua PUK SPAMK FSPMI PT SAMI TF Sumartono menambahkan sebenarnya tidak hanya dalam bentuk penggalangan dana saja untuk korban terdampak, tetapi juga kepada anggota tentang perijinan mereka saat tidak masuk kerja karena musibah banjir ini.

“Jadi untuk kawan kawan yang posisinya bener bener susah berangkat kerja karena banjir, akan kita sampaikan ke manajemen sebagai pertimbangan untuk Ijin Khusus karena hal tersebut merupakan bencana alam. Bahkan bagi yang rumahnya kebanjiran setinggi beberapa centi caja bukan berarti daerah tersebut tidak banjir, tapi akses jalan untuk menuju ke tempat kerja yang terendam banjir hingga tidak bisa dilewati khan sama saja gak bisa berangkat kerja. Itulah yang menjadi alasannya”, jelas Sumartono. (sup)

Semarang, KPonline – Hujan deras yang mengguyur kota Semarang dan sekitarnya pada hari Jum’at malam (5/2/2021),tak pelak membuat kondisi banjir melanda di hampir semua tempat di kota Semarang bawah serta kota-kota di pantura seperti Pekalongan, Kendal, Kaliwungu dan Demak.

Bahkan sampai hari Kamis (11/2/2021) beberapa daerah di kota Semarang dan sekitarnya masih terendam banjir dengan ketinggian yang bervariasi. Untuk itu demi meringankan beban dari korban bencana banjir di Kota Semarang dan sekitarnya, PUK SPAMK FSPMI PT SAMI TF melakukan penggalangan dana untuk korban banjir bagi warga kota Semarang dan sekitarnya pada hari Kamis (11/2/2021) selepas pulang kerja.

Para anggota dan pekerja yang ada di PT. SAMI TF menyambut dengan antusias kegiatan tersebut, apalagi tidak sedikit pula kawan-kawan mereka yang juga terdampak dari bencana tersebut. Ketika diminta keterangannya Nugroho Adi Saputro selaku Wakil Ketua Bidang Kesra dan yang mengomandoi penggalangan dana ini menuturkan.

“Kegiatan ini di awali dari keprihatinan akibat tingginya intensitas curah hujan di minggu lalu yang tanpa henti hingga menyebabkan banjir di sejumlah tempat di daerah Semarang dan sekitarnya, bahkan kawan-kawan dari kami pun tidak sedikit yang terdampak karenanya. Besar kecil sumbangan yang di berikan semoga menjadi ladang pahala bagi semua yang terlibat”, tuturnya

Sementara dari Ketua PUK SPAMK FSPMI PT SAMI TF Sumartono menambahkan sebenarnya tidak hanya dalam bentuk penggalangan dana saja untuk korban terdampak, tetapi juga kepada anggota tentang perijinan mereka saat tidak masuk kerja karena musibah banjir ini.

“Jadi untuk kawan kawan yang posisinya bener bener susah berangkat kerja karena banjir, akan kita sampaikan ke manajemen sebagai pertimbangan untuk Ijin Khusus karena hal tersebut merupakan bencana alam. Bahkan bagi yang rumahnya kebanjiran setinggi beberapa centi caja bukan berarti daerah tersebut tidak banjir, tapi akses jalan untuk menuju ke tempat kerja yang terendam banjir hingga tidak bisa dilewati khan sama saja gak bisa berangkat kerja. Itulah yang menjadi alasannya”, jelas Sumartono. (sup)

Pos terkait