Bekasi, KPonline – Kesadaran berserikat merupakan hal yang penting dalam dunia ketenagakerjaan. Indonesia pasca reformasi memiliki perlindungan hukum yang relatif baik bagi pekerja.
Meskipun ada beberapa instrumen hukum yang tidak tersosialisasi dengan baik sehingga hak-hak pekerja banyak yang tidak dipahami oleh para pekerja itu sendiri. Padahal hak-hak mereka dilindungi oleh hukum konstitusional yang ada di Indonesia.
Namun setelah era undang-undang cipta kerja banyak penurunan dan degradasi atau deregulasi aturan hukum ketenagakerjaan yang mengakibatkan pengurangan kesejahteraan dan hak-hak pekerja.
Masa-masa perubahan ini apabila tidak disikapi dengan bijak oleh organisasi maka tidak menutup kemungkinan organisasi akan mengalami kemunduran.
Untuk mengingat kembali akan pentingnya serikat pekerja, Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen (SPAMK) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT Seiwa mengadakan Pendidikan Dasar untuk anggota.
Pendidikan Dasar yang diadakan pada Minggu, (27/11/2022) di Kantin PT Seiwa yang dihadiri oleh anggota kurang lebih berjumlah 50 orang.
Tema dalam pendidikan dasar kali mengambil tema “Kesejahteraan adalah Hak. Setiap hak tidak akan datang sendiri, Kitalah yang diharuskan menjemputnya.” Tema ini merupakan tema awal ketika pendidikan dasar pertama kali diadakan oleh PUK Seiwa dan kali ini diwariskan turun temurun.
Dengan tema ini akan menapak tilasi perjuangan pengurus PUK-PUK periode awal. Ada Wachid Nuryadi, Suyatno, Ali Achmadi, dan Sukoco serta pengurus-pengurus senior lainnya yang telah membesarkan organisasi.
Asep Pirman pada sambutan awal menyampaikan kepada para peserta tentang pentingnya serikat pekerja dan pentingnya regenerasi kepengurusan.
“Hari ini saya senang bisa hadir bersama teman-teman yang masih muda dan saya berasa muda. Semoga nanti kedepannya teman-teman yang hadir pada kesempatan kali ini adalah penerus PUK selanjutnya,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua Panitia juga memberikan apresiasi yang luar biasa kepada para peserta yang hadir. “Kami mengucapkan banyak terima kasih atas 100 persen kehadiran teman-teman semua, sesuai dengan target yang telah ditentukan,” ungkap ketua panitia, Nyohantoro.
Dalam sesi pertama diisi oleh Bidang Sosial PUK Seiwa Jumianto dan Dede Nurali yang secara lugas menceritakan tentang manfaat menjadi anggota serikat pekerja PUK Seiwa secara khusus. Benefit yang didapat antara lain mendapatkan fasilitas Tabungan Peduli Sehat (TPS) dan Pos Peduli Seiwa (P2S). Kedua program ini merupakan salah satu program jaminan sosial pekerja ketika menjadi anggota.
“Selalu niatkan bahwa apa yang kita lakukan adalah kebaikan. Apabila kita memberikan manfaat maka hasilnya akan kembali kepada kita. Begitu pula jika kita memberikan keburukan maka suatu saat kita juga akan memanennya,” ujar Jumianto.
Tak ketinggalan juga, Mardi bersemangat menyampaikan beberapa program sosial yang sudah dimiliki PUK Seiwa yaitu kegiatan Donor Darah.
Tutor Pendidikan Dasar pada kesempatan hari ini diisi oleh Khairul Bakrie, S.T. selaku Ketua Bidang Bidang Pendidikan, Pimpinan Cabang SPAMK FSPMI Kab/kota Bekasi.
Pria yang biasa disapa Bakrie ini juga merupakan anggota Dewan Pengupahan Kabupaten (DEPEKAB) kabupaten bekasi dan banyak lagi sertifikat-sertifikat kompetensi lain dalam ketenagakerjaan yang diraih oleh Khairul Bakrie.
Dalam dua sesi yang diberikan, Khairul Bakrie menyampaikan materi tentang bagaimana membentuk organisasi yang sehat dan demokratis, hubungan industrial dan bagaimana berkeluh kesah yang benar.
Selain itu bakrie juga memberikan penjabaran organisasi FSPMI secara menyeluruh. Penyampaian yang jelas dan mudah dipahami membuat para peserta pendidikan dasar sangat antusias.
“Bagus bung materinya dan semoga pendidikan tetap berkelanjutan,” ungkap Satria. Satria Janu merupakan salah satu peserta yang hadir dalam kegiatan ini.
Dalam sesi penutup, Sekretaris PUK Seiwa yaitu Fauzi Nurachmanto memberikan motivasi dan bekal penting kepada seluruh peserta pendidikan dasar agar organisasi tetap solid dan kuat. Kegiatan pendidikan dasar ini diakhiri dengan sesi foto bersama. (Heri)