Rakor PP SPEE FSPMI Bicara Soal Strategi Organizer

Rakor PP SPEE FSPMI Bicara Soal Strategi Organizer

Bogor, KPonline – Dalam Rapat Kordinasi (Rakor) PP SPEE FSPMI Tahun 2024, selain tentang perkembangan keanggotaan, iuran, juga prioritas concern yaitu tentang strategi pengorganisasian, Rakor hari kedua ini berlangsung di Ruang Meeting Jimmer Mountain Resort. Rabu (26/06/2024).

Dari data nasional, total pekerja formal sebanyak 109 juta, namun baru 3% yang sudah berserikat di Indonesia, dalam hal ini melihat peluang masih banyak untuk di rekrut.

Bacaan Lainnya

Selain mapping industri guna melihat potensi elektronik, tiap wilayah harus di mapping internal, dan capaian target agar semua terukur.

“Strategi bottom up dan top down itu perlu dilakukan, setelah perekrutan dan masuk menjadi anggota fspmi harus langsung di didik, cara-cara itu lakukan selama itu tidak melanggar AD/ART FSPMI.” Terang Suherman, Ketua Bidang Pendidikan PP SPEE.

Sharing dari PC wilayah terkait hambatan dalam mengorganis, mengatakan bahwa adanya persaingan antar sektor menjadi salah satu point juga, nilai COS yang cukup tinggi dari federasi lain terkadang menjadi pertimbangan.

Ditambah lagi adanya brand negative di perusahaan, tentang gerakan FSPMI selama ini.

Namun Suherman menegaskan,
“Tentang brand image negative, tergantung bagaimana kita menjelaskan, strategi mempengaruhi tergantung dari hambatannya. Sucsess story adalah nilai jual. ”

Tambahnya tentang persaingan antar sektor,
“Lintas sektor, harus paham saat merekrut harus sesuai dengan AD/ART. Masuk sektor mana produknya tidak harus end customer, tapi dia produksinya apa. Itu aja.”

Berulang herman mengatakan bahwa organisasi serikat ini adalah terukur dan terstruktur.
β€œIni organisasi professional, bukan sosial, jadi semua terukur. Sekali lagi kita bukan aktivis sosial.” jelas Suherman.

Ia juga menambahkan bahwa organize dan pendidikan itu saling berkesinambungan, bagaimana mereka bisa paham jika tidak didik.

“Pendidikan Internal harus secara continue, jangan berhenti. Yang membedakan kita adalah Pendidikan, FSPMI adalah Gerakan,
Gerakan ada karena pemahaman, dan itu dituangkan dalam Pendidikan. ” terang Suherman.

(Mia)