Surabaya KPOnline (02/11/2015),
Bertempat di Omah Perjuangan yg berada di Kawasan Industri Berbek ,malam ini Senin 02 November 2015 ratusan anggota FSPMI se surabaya berkumpul untuk melakukan Rapat Akbar yang di koordinir oleh pengurus Konsulat Cabang FSPMI Surabaya untuk menjelaskan lagi tentang dampak adanya PP no 78 tahun 2015 serta mengobarkan semangat untuk terus melakukan penolakan hingga peraturan ini dicabut.
Dimulai pukul 20.00 Wib acara ini dibuka dengan menyanyikan Indonesia Raya dan Mars FSPMI.Nyanyian mereka menggema di sekitar lokasi yang berdekatan dengan jalan dan deretan pabrik,hal ini menjadi perhatian para pengguna jalan yang melintasi lokasi tersebut.
Satu persatu pengurus dari PC SPL,PC AI dan Korda Garda Metal Surabaya menyampaikan orasinya ,menegaskan bahwa keadaan negara saat ini benar benar menghawatirkan,banyak sekali peraturan yang berpihak pada rakyat dihilangkan dan banyak pula aturan yang diterbitkan namun sangat menguntungkan para kapitalis .
Satu hal yang ditekankan oleh para pimpinan buruh tersebut adalah FSPMI harus terus melawan jika tidak ingin nasibnya menjadi suram ,persatuan yang solid dan pergerakan yang masiv harus dijaga karena hanya itulah yang menjadi kekuatan kaum buruh.
Pada kesempatan ini Koordinator Garda Metal Surabaya Supriyadi mengingatkan pada yang hadir bahwa buruh pada tangal 30 Oktober 2015 di Istana Negara Jakarta sudah melakukan perjuangan yang begitu heroik ,ada sebanyak 25 orang ditangkap , mobil Komando dirusak aparat dan jatuh banyak korban luka luka demi nasib buruh seindonesia,ini menjadi kewajiban buruh di Surabaya untuk terus mengobarkan perlawanan hingga PP pengupahan dicabut oleh Pemerintah.
orasi selnjutnya disampaikan KC FSPMI SURABAYA Doni Ariyanto yang menginstruksikan agar anggota harus siap setiap saat untuk melaksanakan intruksi aksi .terutama dalam waktu dekat ini KC berencana akan melakukan aksi pada tanggal 4 November 2015 ,untuk mendemo Menteri Tenaga kerja yang akan menghadiri sebuah acara di Gresik .
Aksi lanjutan juga akan dilaksanakan pada tanggal 10 dan 20 November 2015 untuk menindak lanjuti intruksi Mogok Daerah dari pengurus pusat.
Dengan penuh ketegasan pria yang pernah ditahan saat perjuangan UMK tahun 2012 ini mengatakan bahwa anggota lebih baik keluar dari FSPMI bila tidak mau melaksanakan intruksi organisasi dan apabila anggota bermalas malasan dalam berjuang maka KC tidak akan ikut membantu advokasi apabila menghadapi permasalahan di perusahaan.
Seolah direstui oleh alam dengan ditandai turunnya hujan untuk pertama kalinya dan dihantarkan dengan nyanyian Buruh Tani,Rapat Akbar pun di akhiri.
(Anam).