Rapat Akbar PC SPAI FSPMI Kab Sidoarjo Tingkatkan Solidaritas dan Militansi Anggota

Rapat Akbar PC SPAI FSPMI Kab Sidoarjo Tingkatkan Solidaritas dan Militansi Anggota
filter: 0; fileterIntensity: 0.0; filterMask: 0; brp_mask:0; brp_del_th:null; brp_del_sen:null; delta:null; module: photo;hw-remosaic: false;touch: (-1.0, -1.0);sceneMode: 5767168;cct_value: 0;AI_Scene: (-1, -1);aec_lux: 0.0;aec_lux_index: 0;albedo: ;confidence: ;motionLevel: -1;weatherinfo: null;temperature: 48;

Sidoarjo, KPonline – Dalam rangka meningkatkan Solidaritas dan Militansi Anggota, Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Aneka Industri (PC SPAI) FSPMI Kabupaten Sidoarjo adakan Konsolidasi Akbar bersama anggota di tingkat Unit Kerja (PUK) SPAI FSPMI se Kabupaten Sidoarjo di hari Minggu, 04 Agustus 2024.

 

Bacaan Lainnya

Acara yang dimulai pukul 12.00 – 16.00 WIB di GOR Ramayana Sidoarjo, dihadiri oleh;

– Ketua Konsulat Cabang (KC) FSPMI Kabupaten, Sidoarjo, Wahyu Budi Kristanto S.H.

– Ketua PC SPAI FSPMI Kabupaten Sidoarjo, Eko Sunarto beserta para perangkat PC SPAI Kabupaten Sidoarjo.

– Perwakilan anggota dari Pimpinan Unit Kerja yang tergabung dalam SPAI Kabupaten Sidoarjo (Ada 10 PUK dan 80 anggota yang hadir).

– serta Pangkorda Garda Metal Surabaya, Slamet Raharjo.

 

Konsolidasi Akbar organisasi ini, diisi materi tentang pemantapan organisasi kepada anggota, yang disampaikan secara bergantian dari para pemateri sesuai rundown Panitia Pelaksana.

 

Dalam kesempatan ini, Wahyu Budi Kristianto menyampaikan materi terkait Harmonisasi Hubungan Industrial :

“Jangan sampai PUK FSPMI Kabupaten Sidoarjo terkontaminasi dari pemikiran dan pemahaman Pihak Perusahaan yang sering kali menyampaikan bahwa saat ini kondisi Perusahaan sedang sulit dsb. Tetapi bukan berarti PUK dalam bekerja di lingkungan Perusahaan seenaknya sendiri. ”

“Sebagai pengurus PUK di Perusahaan, kawan-kawan harus paham konsep advokasi sebuah kasus. Karena tingkatan PUK adalah yang paling berat, kawan-kawan di tingkat Unit Kerja berhadapan langsung dengan management perwakilan dari Pihak Perusahaan.,” Imbuh KC FSPMI Kabupaten Sidoarjo ini

Korda Garda Metal Surabaya,Slamet Rahardjo

Slamet Raharjo selaku Pangkorda Garda Metal Kota Surabaya, dalam agenda ini menyampaikan materi mengenai Militansi.

“Saat ini, anggota FSPMI mengalami krisis militansi, banyak dari anggota yang menyalahkan Perangkat baik di tingkat PC maupun PUK tanpa melihat perkembangan militansi dalam dirinya.”

Militansi sendiri ada dalam diri manusia karena dibentuk bukan lahir secara alamiah.

“Setiap ada perjuangan, apabila ada 100 orang yang berjuang, pastikan ada diri kita ikut berjuang, dan apabila hanya ada 10 orang yang berjuang, pastikan juga ada diri kita ikut berjuang,” Imbuh Slamet yang juga selaku Ketua Exco Partai Buruh Kabupaten Lamongan.

Ketua PC SPAI FSPMI Kab Sidoarjo, Eko Sunarto

Sebagai penutup pemateri, Eko Sunarto selaku PC SPAI Kabupaten Sidoarjo mengulas tentang pemantapan anggota terutama anggota SPAI FSPMI Kabupaten Sidoarjo.

Disampaikan oleh Eko bahwa peserta yang hadir saat ini banyak yang telah mengikuti Pendidikan Leadership maupun Pendidikan Lanjutan Garda Metal beberapa pekan silam.

“Apakah ilmu yang didapat sudah diberikan ke anggota di tingkat PUK?”

“Bahwa pendidikan tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan baik untuk kemajuan dan kemandirian anggota di PUK maupun kepada masyarakat umum lainnya.” Kata Eko.

“Butuh kesolidan antar anggota. Bahwa SP/SB bukanlah asuransi yang ketika anggota mengalami Pemutusan Hubungan Kerja/ , PHK anggota tersebut mendapatkan pesangon.”

“Tetapi perlu diberikan pemahaman kepada anggota terkait pentingnya berserikat di dalam Perusahaan,” Sambung pria yang merupakan mantan Pekerja pada CV. Boga Lestari ini.

Sebelum acara selesai, Pengurus PC SPAI Kabupaten Sidoarjo bidang Pekerja Perempuan, Siti Badi’ah dan Sri Astuti menyampaikan terkait adanya pembentukan Posko Pengaduan Kekerasan Berbasis Gender /KBG oleh DPW FSPMI Jawa Timur.

 

Acara di tutup dengan game yang interaktif, yakni anggota yang hadir diberi kesempatan untuk dapat melakukan orasi dengan tema yang telah ditentukan.

Eko Sunarto dan Sri Astuti akhirnya harus mengeluarkan uang dari kocek mereka, karena tantangan yang diberikan mereka dapat dilaksanakan oleh salah satu anggota yang hadir.

 

Maynang Suhartanto