Batam,KPonline – Rapat Dewan Pengupahan Kota (DPK) Batam hari ini Rabu (10/10/18) selesai tepat pukul 12 siang. Seperti lazimnya, setelah selesai rapat DPK baik dari organisasi ataupun dari anggota DPK memaparkan hasil dari rapat DPK .
Pemaparan dibuka oleh Alfitoni Ketua Konsulat Cabang (KC) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia di lanjutkan oleh Ramon Yapet anggota DPK unsur buruh dari FSPMI menyampaikan bahwa rapat hari ini adalah mendengarkan pemaparan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI) untuk menyampaikan pertumbuhan ekonomi dan inflasi .
Dalam penyampaian tersebut Ramon juga menyampaikan juga bahwa anggota DPK unsur SP/SB tetap komitmen menyampaikan penolakan PP 78/2018 . Dalam pemaparan hasil rapat DPK ini juga disampaikan oleh Hendra Yadi salah satu anggota DPK dari FSPMI bahwa hasil dari pemaparan oleh BPS bahwa inflansi 2018 adalah sekitar 3.34 % dan pertumbuhan ekonomi sekitar 4.1 % .
Dan yang menarik dalam rapat DPK kali ini adalah bahwa Apindo dan dari unsur buruh menolak PP 78 / 2015.
“Sama-sama menolak tapi tujuan beda, bedanya adalah unsur buruh menolak PP 78/2015 karena tidak sesuai dengan undang-undang dan tidak sesuai dengan kebutuhan hidup layak pekerja Batam karena tidak berdasar kan hasil survei dari kebutuhan hidup layak pekerja, sedangkan dari unsur Apindo menolak dikarenakan mereka merasa bahwa kenaikan UMK 2019 akan besar kenaikan nya menurut Apindo ” tutur Hendra .
Selain anggota dewan unsur buruh dari FSPMI ada penyampaian juga oleh Samdana Ginting dari SBSI Lomenik yang mengatakan bahwa dalam rapat tadi mereka tidak bisa tidak mendengar apabila ada dari unsur DPK lain untuk menyampaikan PP 78 tetapi mereka tidak membahas.
Samdana juga menyampaikan bahwa BI memaparkan bahwa Industri Pengolahan akan jadi pembahasan dalam pembahasan UMSK karena ikut mendongkrak nilai inflansi
Di saat pemaparan juga terjadi diskusi pendek dari FSPMI M.Mustofa selaku Ketua PC SPEE Kota Batam yang menyampaikan dan mengingatkan anggota DPK agar selalu berkoordinasi dengan organisasi dalam pengambilan keputusan agar tidak ada Miskomunikasi antara organisasi dengan utusan dari organisasi di DPK.
Setelah pemaparan dari anggota DPK unsur SP/SB terkait hasil rapat DPK, Alfitoni menutup agenda pengawalan rapat DPK dengan menyampaikan bahwa organisasi akan terus mengawal anggota DPK di setiap rapat DPK agar anggota DPK merasa tidak merasa sendiri.
(Gusril Alizar)