Jakarta,KPonline – Massa aksi yang tergabung dalam Serikat Petani Indonesia (SPI) dan juga Partai Buruh, berkumpul bersama di depan pelataran Patung Kuda, Jakarta, pada Selasa (24/9/2024), untuk menyuarakan 6 Tuntutan dalam Peringatan Hari Tani Nasional 2024.
Dengan tema ‘Reforma Agraria Dimanipulasi – Langgar Konstitusi’ massa aksi tampak bersemangat untuk menyerukan tuntutan-tuntutan, sembari membawa beberapa hasil panen dan juga hand tractor, yang menjadi ciri khas bagi petani itu sendiri.
Dalam orasinya, Ketua Tim Reforma Agraria SPI, Sarwadi, menyampaikan, bahwa pelaksanaan Reforma Agraria dalam rezim pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 2 periode, justru menyebabkan kemunduran dalam pelaksanaan Reforma Agraria.
“Sebagai salah satu saksi dan pelaku sejarah, Reforma Agraria yang ada bukannya semakin membaik, tapi justru melimpahkan tanah-tanah kepada korporasi. Reforma Agraria itu dimanipulasi dan sangat bertentangan dengan konstitusi,” ujar Sarwadi.
Bahlan, Reforma Agraria yang dijalankan oleh rezim saat ini selama 10 tahun ke belakang, disebutnya sebagai Reforma Agraria Palsu, karena hanya melahirkan persoalan-persoalan baru, yang belum bisa diselesaikan.
“Kami berharap, semoga presiden dan pemerintahan yang baru, bisa menjalankan Reforma Agraria sebagai mandat dan untuk kedaulatan rakyat. Bukan untuk kepentingan korporasi dan kepentingan lainnya,” tegas Sarwadi.
Adapun 6 tuntutan yang dilayangkan oleh petani ialah:
1. Reforma Agraria, Tanah untuk Rakyat
2. Reforma Agraria untuk Kedaulatan Pangan
3. Tolak Bank Tanah/IMF World Bank Kapitalis Neo-Lib
4. Laksanakan Reforma Agraria berdasarkan Konstitusi
5. Cabut UU Cipta Kerja, Melanggar Konstitusi
6. Hentikan Kriminalisasi dan Diskriminasi terhadap Petani