Bogor, KPonline – HarapanĀ setiapwarga negara untuk mendapatkan pelayan kesehatan semaksimal mungkin ternyata masih menemui banyak kendala. Dari masalah obat yang sering kosong, ruang rawat inap penuh sampai masalah rujukan ruangan intensive yang sangat sulit didapatkan. Belum lagi ketika pasien harus dirujuk dengan mengunakan fasilitas ambulance gawat darurat yang tarifnya lumayan wow dan sering dibebankan kepada pasien.
Hal inilah yang dialami oleh salah satu warga komplek Kahuripan klapanunggal. Penyakit gagal ginjal yang sudah mendekati stadium 5 ini tidak dapat maksimal ditangani di salah satu rumah sakit swasta di cileungsi. Adapun kendala dirumah sakit tersebut karena belum memiliki ruang iccu dan juga alat Hemo Dialisa ( HD ). Pasien yang sudah lebih dari 2 hari di Igd tersebut terpaksa dibawa pulang kerumah oleh anak pasien. Pihak rumah sakit yang di bantu tim relawan Jamkeswatch bogor sudah menghubungi hampir seluruh rumah sakit yang ada di Bogor, Bekasi dan juga daerah Jakarta. Tercatat dalam laporan petugas, sudah lebih dari 50 rumah sakit baik besar maupun kecil di hubungi namun belum ada yang bisa menerima pasien tersebut.
Kasus ini bukanlah kejadian pertama yang terjadi di kabupaten bogor. Karena hampir setiap hari Relawan Jamkeswatch Bogor mendapatkan laporan baik dari rumah sakit maupun keluarga pasien untuk membantu mencari rumah sakit rujukan. Hal ini tentu sangat di sayangkan karena sudah 5 tahun Bpjs Kesehatan dijalankan namun kendala-kendala yang ada seakan belum ada solusi.
Menyikapi banyaknya kasus yang di temukan, Jamkeswatch Bogor kembali akan membawa temuan-temuan ini dan menyampaikan kepada pemerintah daerah Kabupaten Kota Bogor. Pemerintah daerah harus ikut bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini. Menyediakan Fasilitas- fasilitas seperti Dokter Spesialis, Ruangan intensif dan juga ambulance gawat darurat untuk keperluan rujukan terutama di Rumah Sakit Daerah di bawah naungan Pemda Bogor.
Sangat miris ketika hampir setiap hari pasien sulit mendapatkan pelayan kesehatan karena keterbatasan fasilitas di rumah sakit. Karena itulah kami dari Jamkeswatch Bogor kembali melakukan audeinsi ke rumah sakit rumah sakit di kabupaten dan kota bogor. Dari sinilah kami akan bawa hasil audiensi tersebut kepada Bupati Bogor agar masalah-masalah tersebut bisa segera teratasi. Demikian ungkap Aden Arta Jaya selaku ketua Dpd Jamkeswatch Bogor Saat di temui awak media perdjoeangan. (Trihadi)