Riden Hatam Aziz,S.H : Politik Praktis dan Tantangan di Era Ekonomi Hijau

Karawang, KPonline – Dalam acara Musyawarah Unit Kerja (MUSNIK) PUK SPAMK FSPMI PT Meiwa Kogyo Indonesia (08/09/2024), Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) memberikan sambutan penting yang mencerminkan dinamika perjuangan serikat pekerja di tingkat nasional dan internasional.

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pengalamannya menghadiri agenda di Jepang bersama Japan Council of Metalworkers’ Unions (JCM), serikat pekerja di Jepang yang juga menjalankan peran politik praktis.

Bacaan Lainnya

“Saya baru saja kembali dari kunjungan ke Jepang, menghadiri rapat dengan JCM, serikat pekerja Jepang. Mereka ternyata tidak hanya fokus pada isu-isu ketenagakerjaan, tetapi juga aktif dalam politik praktis. Ini dibuktikan dengan empat anggota mereka yang duduk di parlemen Jepang,” ujar Presiden FSPMI.

Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan serikat pekerja dalam politik praktis bukan hal yang tabu, bahkan menjadi salah satu strategi penting dalam memperjuangkan hak-hak pekerja.

Beliau menekankan pentingnya keterlibatan serikat pekerja dalam politik, yang juga telah diputuskan sebagai strategi baru oleh FSPMI dalam kongresnya. “Kita bersyukur FSPMI telah menambah strategi perjuangan melalui politik, karena dengan begitu kita bisa memiliki pengaruh lebih besar dalam pembuatan kebijakan yang berpihak pada buruh.

Indonesia, sebagai tujuan utama pasar industri otomotif dunia, membutuhkan keterlibatan aktif serikat pekerja dalam segala aspek, termasuk politik,” lanjutnya.

Presiden FSPMI juga menyoroti persaingan sengit di industri otomotif Indonesia, yang menjadi salah satu pasar terbesar di dunia. “Market di Indonesia luar biasa besar. Persaingan otomotif sangat ketat, dan kita harus mampu menjaga posisi kita dalam industri ini. Salah satu kuncinya adalah dengan intens menjalin komunikasi yang baik dengan manajemen perusahaan,” tegasnya.

Selain itu, Presiden FSPMI turut membahas isu yang sedang hangat di tingkat global, yaitu transisi menuju *green economy* atau ekonomi hijau. “ILO sedang gencar mensosialisasikan ekonomi hijau, termasuk dengan mendorong adopsi *electric vehicles* (EV) atau kendaraan listrik. Ini adalah tantangan dan peluang baru bagi kita, dan kita harus siap menghadapinya,” ujarnya. Ia menekankan bahwa serikat pekerja harus terus mengikuti perkembangan teknologi dan memastikan hak-hak pekerja tetap terjamin dalam proses transisi ini.

Acara MUSNIK yang berlangsung di Hotel Karawang Indah ini diharapkan mampu memberikan pandangan dan strategi baru bagi seluruh anggota PUK SPAMK FSPMI PT Meiwa Kogyo Indonesia dalam menghadapi tantangan global, termasuk persaingan industri dan transformasi menuju ekonomi hijau.

_HKN_

Pos terkait