Medan,KPonline -WAU adalah Akronim dari Willy Agus Utomo seorang Tokoh pergerakan yang berkomitmen nasib kaum Buruh, yang pada pemilu tahun 2019 akan berjuang mendapatkan kursi Parlemen di Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.
WAU yang tak lain adalah Ketua Serikat Buruh Serikat Pekerja Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Provinsi Sumatera Utara menjelaskan bahwa Buruh harus berpolitik atau Buruh Go Politic.
Hal ini menurut beliau sesuai dengan garis perjuangan Organisasi, yang mana buruh akan menemukan kesejahteraannya jika dapat masuk kedalam sistem.
WAU yang sudah masuk dalam DCT Caleg DPRD Kab. Deli Serdang mengungkapkan bahwa perjuangan ini masih panjang dan butuh banyak pengorbanan, mengingat masih ada regulasi yang merugikan kaum Buruh secara massive, seperti sistem kerja Outsourcing dan PP78/2015 tentang Pengupahan. Untuk itu WAU yang maju dari Dapil 2 ( Kecamatan Tanjung Morawa, Kecamatan Bangun Purba, Kecamatan STM Hilir, Kecamatan STM Hulu dan Kecamatan Gunung Meria) DPRD tingkat 2 Kab. Deli Serdang berkomitmen akan memperjuangkan pengapusan regulasi yang terasa sangat tidak adil terhadap kaum buruh tersebut.
Koresponden Media Perdjoeangan (MP) yang juga merupakan bagian dari Sahabat WAU, yang sedang melakukan pendakian Gunung Binaya di Pulau Seram Maluku berkesempatan memberikan dukungan dengan melukiskan nama beliau di puncak Gunung tersebut.
Dalam diskusi ringan, WAU mengucapkan sangat berterimakasih, WAU berpendapat bahwa hal tersebut merupakan suatu do’a yang hebat, dilakukan ditempat yang sangat tinggi, dan membutuhkan pengorbanan yang besar untuk mencapainya. Daripada itu juga WAU menyampaikan komitmennya untuk memperhatikan kelestarian alam, mengingat kondisi lingkungan yang sekarang ini semakin parah tidak karuan.
“Sudah saatnya Lubuk Pakam sebagai ibu Kota Kabupaten Deli Serdang memiliki hutan kota sebagai penyuplai oksigen yang daoat meredam gas karbon serta emisi kendaraan bermotor, sekali lagi trimakasih bung, Insya Allah saya akan menjaga kepercayaan ini dengan sebaik-baiknya” demikian WAU mengakhiri diskusi hari itu sambil menyeruput sisa kopi yang sudah tak hangat lagi.
Penulis : FZB