Jakarta, KPonline – Silaturahmi merupakan sebuah budaya yang dibentuk oleh masyarakat tradisional hingga masyarakat modern, silaturahmi dibentuk dalam sebuah proses enkulturasi. Artinya, silaturahmi merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan, yang dikenalkan secara turun-temurun dari generasi tua ke generasi muda, dalam sebuah keluarga, komunitas, masyarakat, negara maupun agama.
Silaturahmi bukanlah sesuatu yang asing bagi masyarakat kita, khususnya indonesia yang menyandang negara persatuan dan kesatuan.
Dengan bersilaturahmi kita jadi tahu bahwa kita hidup tidak sendiri, kita punya tetangga, teman dan kerabat yang akan selalu membantu dalam kondisi apapun.
Silaturahmi penting dilakukan, tidak hanya bagi individu dan keluarga, tetapi juga bagi masyarakat secara umum.
“Bayangkan jika kita memandang semua warga negara di Indonesia apapun itu sukunya, etnis, dan agama mereka, sebagai sebuah keluarga atau kerabat yang harus dibantu dan disayangi, maka dampaknya akan sangat revolusioner bagi perubahan masyarakat,” ujar Samsuri dalam kunjungannya ke salah satu kampung di wilayah Cakung, Jakarta Timur (29/11).
Dalam islam tersendiri silaturahmi atau hablumminannas sangatlah penting bahkan dianjurkan, dikarnakan bagaimana kita menjalin hubungan antar manusia secara baik dan saling menghormati, silaturahmi tak hanya ajang untuk bertemu, tapi juga saling mengisi dan melengkapi.
Ada banyak manfaat silaturahmi. Misalnya, sebagai mekanisme rekonsiliasi yang sangat efektif dalam upaya penyelesaian berbagai kekhilafan, perselisihan, ketegangan, atau konflik yang terjadi dilingkungan kita. Selain itu, silaturahmi juga bisa dijadikan sebagai sarana atau medium relasi sosial untuk memecahkan berbagai kebuntuan dan masalah yang rumit di dalam keluarga maupun masyarakat.(Arf).