Jakarta, KPonline – Pernyataan Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno bukan saja menarik. Tetapi juga sejuk. Dia memilih untuk merangkul ketimbang memukul.
Ketika mendapat tantangan dari tim kampanye rivalnya, Presiden petahana RI Joko Widodo – Ma’ruf Amin untuk berdebat mengenai situasi dan kondisi ekonomi Indonesia, Sandiaga mengaku enggan melakukan itu karena diajari untuk tidak melawan kiai.
“Saya diajari untuk tidak boleh berdebat dengan kiai. Kiai itu harus dimuliakan, jadi urun rembuk saya rasa baik sekali karena keadaan ekonomi kita menghawatirkan kita tidak boleh anggap enteng,” kata Sandi.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘urun rembuk’ didefinisi sebagai ‘memberikan sumbang saran; bermusyawarah; urun pendapat’.
Menurut Sandiaga, urun rembuk jadi opsi yang lebih baik untuk situasi saat ini. Terlebih lagi, saat ini ia memandang masalah perekonomian negara sedang memprihatinkan. Akan lebih baik menurut apabila masalah tersebut dicarikan solusi melalui musyawarah ketimbang debat.
“Bersatu saja belum tentu bisa menghadapi gejolak ini, apalagi terpecah-belah. Jadi saya ingin duduk bersama urun rembuk. Dan ini masih 8 bulan kedepan sementara yang kita hadapi keseharian ekonomi kita berat, dolar perkasa,” lanjut Sandi.
Sandi pun menyarankan semua pihak untuk saling membantu memperbaiki kondisi perekonomian dengan berbagai cara. Misalnya dengan mengonsumsi lebih banyak produk domestik serta berwisata di dalam negeri.
“Supaya kita bisa tahan devisa untuk yang gemar memproduksi barang-barang impor ditahan dulu,” ujar pria yang dikenal ulung dalam dunia bisnis dan investasi ini, sebagaimana dilansir CNN Indonesia.