Mojokerto, KPonline – Jika mengingat masa-masa itu, aku sering tersenyum sendiri. Masa ketika awal-awal aku masuk bekerja, akhir tahun 2011. Sebagai operator produksi di sebuah perusahaan PMA Jepang, hari-hariku tidak ada yang istimewa. Saban hari bergelut dengan rutinitas pekerjaan, keteter dikejar target.
Memasuki bulan April 2012, ada sesuatu yang beda. Sepulang kerja, ada breafing dari Group Leader saya yang menginformasikan bahwa pada tanggal 1 Mei akan ada kegiatan untuk memperingati hari buruh sedunia atau yang sering disebut “May Day”.
Semua anggota PUK diwajibkan untuk mengikuti aksi demonstrasi ke gedung Grahadi Surabaya. Saat itu ada pikiran yang terlintas di kepala saya.
“Kenapa harus demo? Aksinya seperti apa? Apakah akan anarkis seperti yang kadang di bicarakan orang-orang dan diberitakan di TV?”
Semua pertanyaan itu terjawab. Saat breafing akbar sehari sebelum May Day, Ketua PUK, Ardian, memberikan sambutan alasan kenapa kita harus ikut aksi demonstrasi. Apa saja yang menjadi tuntutan pada May Day tahun itu.
Intinya nasib itu bukan untuk dititipkan, tetapi harus diperjuangkan. Jika ingin sejahtera jangan menjadi penitip nasib sejati (PNS) tetapi perjuangkan nasibmu. Dan aksi demonya pun tidak anarkis seperti yang dibicarakan oleh orang-orang atau pun yang diberitakan di TV. Dari situ mulailah saya tertarik untuk lebih mengenal PUK SPAMK FSPMI PT.SAI.
Tahun-tahun berikutnya saya mulai mencoba mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh PUK. Training of Public Speaking adalah kegiatan pertama dari bidang 5 yang saya ikuti. Training itu bertempat di hotel Nastain, Trawas, Mojokerto. Yaitu sebuah training yang mengajarkan kepada kita bagaimana cara berbicara di depan public yang baik.
Tahun 2014 dibuka pendaftaran untuk kegiatan leadership training ke 9 yang diadakan oleh bidang 1 PUK SPAMK FSPMI PT.SAI. Dalam hati sebenarnya penasaran dan ingin sekali mengikuti kegiatan tersebut, namun di sisi lain posisi saya hanya sebagai anggota biasa bukan garmet, pleno ataupun biro, dan pengetahuan saya tentang PUK masih sangat minim. Sampai tiba pada hari terakhir pendaftaran, formulir pendaftaran itu masih saya pegang dan belum diserahkan ke panitia. Akhirnya saya beranikan diri untuk menitipkan formulir pendaftaran itu ke salah satu panitia. Dalam hati hanya bisa berucap “Bismillah,semoga dimudahkan”.
Alhamdulillah akhirnya saya diberi kesempatan untuk menjadi salah satu peserta leadership training ke 9 PUK SPAMK FSPMI PT.SAI di hotel Blessing Hills, Trawas, Mojokerto.
Salah satu acara yang sangat menarik dan bermanfaat dimana disitu kita belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin dan seorang anggota yang baik, bagaimana membuat team work yang solid agar PUK PT. SAI bisa berkembang menjadi lebih baik.
Februari 2015, tepat 1 bulan setelah mengikuti leadership training saya disuruh menggantikan Group Leader saya sebagai pleno untuk PA Hiace karena dia pindah line. Dunia dan pengalaman baru lagi sebagai seorang pleno, karena kita harus bisa menjadi jembatan antara anggota di line dengan PUK. Belajar menyampaikan informasi dari PUK ke anggota dan menyampaikan aspirasi dari anggota ke PUK.
Tiga bulan kemudian saya pindah line, otomatis jabatan sebagai pleno saya digantikan oleh anggota yang lain, dan saya direkrut menjadi salah satu biro bidang 5 yaitu biro Pemberdayaan Perempuan (PPR).
Alhamdulillah masih diberi kesempatan belajar lagi di dunia baru bersama member PPR yang lain. PPR adalah salah satu bidang yang ada di PUK SPAMK FSPMI PT.SAI yang mengadakan kegiatan-kegiatan yang terutama berhubungan dengan wanita. Kegiatan-kegiatan yang diadakan antara lain: training of cooking, diskusi kesehatan, training of public speaking, training membuat origami, training saserahan nikah, dan lomba mewarnai untuk balita.
Selain menjadi biro bidang 5, alhamdulillah masih diberi kesempatan belajar lagi dengan bergabung bersama tim POKJA (Kelompok Kerja) yang dinaungi oleh bidang 1. Tim Pokja ini bertugas membuat standarisasi kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh PUK SPAMK FSPMI PT.SAI. Karena selama ini kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh PUK belum ada standarisasinya. Setelah modul yang disusun oleh tim POKJA ini selesai kita juga harus mempresentasikannya dalam acara TOF ( Training of Fasilitator). Harapannya setelah modul tersebut selesai para panitia kegiatan yang diadakan oleh PUK lebih muda untuk menyusun dan melaksanakan suatu kegiatan.
Dan sampai sekarang masih aktif menjadi biro bidang 5 yaitu Pemberdayaan Perempuan, dan semoga bisa menjadi manusia yang lebih bermanfaat untuk organisasi dan untuk sesama.
Tentang Penulis:
Namanya Nur Azizah. Cukup dipanggil Zizah. Lahir di Lamongan pada tanggal 3 Juni 1993. Dia selalu memiliki harapan yang tersimpan di sudut hatinya, untuk bahwa tulisan sederhana ini bisa menjadi motivasi dan semangat saya untuk menjadi penulis yang lebih baik.
==========
Tulisan ini merupakan hasil praktek pelatihan menulis yang diselenggarakan PUK SPAMK FSPMI PT SAI di Mojokerto. Jika organisasi (PUK/PC/KC) di wilayah anda membutuhkan jasa pelatihan menulis, hubungi redaksi KPonline pada email: koranperdjoeangan@gmail.com. Kami akan dengan senang hati untuk berbagi dan belajar bersama. Baca juga tulisan menarik lainnya dari Peserta Pelatihan Menulis.