Semacam Pesan Untuk Koran Perdjoeangan di Hari Lahirnya yang ke 10 Tahun

Semacam Pesan Untuk Koran Perdjoeangan di Hari Lahirnya yang ke 10 Tahun

Jakarta, KPonline – Hari ini, tepat 10 tahun yang lalu, edisi simulasi Koran Perdjoeangan terbit. Edisi simulasi ini adalah periode 5 – 11 Maret 2007. Tanggal yang kemudian diperingati sebagai hari lahir Koran Perdjoeangan.

Bisa bertahan 10 tahun di tengah kepungan media online bukanlah perkara mudah. Apalagi koran ini digawangi kaum buruh. Mereka yang menyisihkan waktu dan tenaganya untuk mengelola media yang menjadi pilar dari organisasi Federasi Serikat Pekerja Indonesia.

Bacaan Lainnya

Namun demikian, Koran Perdjoeangan (KP Cetak) mengikuti perkembangan zaman. Jika pada awalnya Koran Perdjoeangan adalah pilar tersendiri, saat ini Koran Perdjoeangan adalah salah satu divisi dalam Media Perdjoengan — yang ditetapkan sebagai pilar FSPMI. Selain Koran Perdjoeangan, Media Perdjoeangan memiliki 9 Divisi yang meliputi: KPonline, Penulisan, Fotografi, Videografi, Design Grafis, Cyber, Riset dan Pengembangan, serta Pendidikan dan Kaderisasi.

Adapun versi online dari KP Cetak diterbitkan di koranperdjoeangan.com.

Tagline Koran Perdjoeangan adalah, “Suara Kaum Buruh”. Dalam tiga kata itu tersimpan semangat dan kebulatan tekad untuk selalu menyuarakan aspirasi kaum buruh.

Buruh sejatinya menjadi motor penggerak perekonomian negara serta menjadi aktor penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, namun hingga saat ini belum sepenuhnya menikmati hasil dari pertumbuhan itu. Sebut saja, sebagai contoh, Jaminan Sosial belum sepenuhnya didapat, upah murah dan sistem kerja yang fleksibel masih saja terjadi. Persis di titik inilah keberadaan media yang menjadi penting.

Koran Perdjoeangan bukanlah media yang netral. Dia berpihak. Tentu saja, berpihak pada apa yang diyakininya sebagai kebenaran dan keadilan.

Dalam 10 tahun, tentu saja, ada banyak harapan. Bagi saya, narasi besar yang harus ditulis Koran Perdjoeangan bukan lagi sekedar mejawab pertanyaan tentang apa dan mengapa sambil mengintip di pinggiran. Tetapi juga memasuki gelanggang. Ikut bertarung di medan laga. Perang pemikiran, ide, dan gagasan.

Di usianya yang ke 10 tahun, saya berharap Koran Perdjoeangan bisa memiliki jati diri yang semakin jelas dan tegas. Memberikan informasi yang akurat. Tidak saja untuk FSPMI, tetapi juga untuk seluruh kaum buruh dan masyarakat luas.

Pos terkait