Mojokerto, KPonline – Bertepatan dengan peringatan serangan umum 1 Maret 1949 dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Hari ini (01/03/2018) di Mojokerto juga tengah terjadi serangan (tidak) umum terhadap kemerdekaan berserikat di Indonesia.
Adalah PT.Sinar Sosro, perusahaan dari merek minuman teh kemasan yang sangat terkenal di Indonesia. Perusahaan yang berdiri di Mojokerto ini tiba-tiba saja pihak manajemen perusahaan menyerang keberadaan serikat pekerjanya yaitu PUK SPAI FSPMI PT.Sinar Sosro. Manajemen berupaya mengintimidasi pengurus serikat pekerja dengan melakukan mutasi kepada seluruh pengurusnya ke luar pulau. Tindakan manajemen ini tidak lain dilandasi munculnya perjuangkan para pekerja dalam serikat pekerja. Sudah 9 tahun lebih para pekerja terus menerus di outsourcing.
Serikat Pekerja yang terbentuk pada tanggal 27 November 2017, di Ketuai oleh Akhmad Durakim dan Sekretaris Iping Suherwin dengan beranggotakan 46 pekerja ini tentunya berjuang habis-habisan untuk mempertahankan diri dari ancaman intimidasi dan diskriminasi.
Setelah beberapa kali melayangkan surat perundingan bipatrit untuk menyelesaikan masalah, namun perundingan selalu gagal. Akhirnya demi memperjuangkan haknya, PUK PT.Sinar Sosro menggelar aksi mogok kerja di depan perusahaan. Aksi ini diikuti seluruh anggota PUK dan dibantu solidaritas rekan-rekan anggota FSPMI dari beberapa PUK lain di Kabupaten Mojokerto.
Menurut Pimpinan Cabang SPAI Mojokerto Eka Hernawati, dalam aksi mogok ini serikat menuntut dipekerjakannya kembali 9 orang pengurus ke posisi semula, membayar upah dan hak lainnya serta menghentikan intimidasi terhadap anggota serikat dan seluruh pekerja, yang terakhir mengangkat seluruh pekerja menjadi pekerja tetap. ” Mereka sudah 9 tahun di outsourcing, padahal di tempatkan di posisi inti produksi, ketika mereka memperjuangkan haknya, mereka malah di mutasi. Sungguh keterlaluan​.. ini mengarah ke union busting, kita tidak akan tinggal diam,”. Ucap Eka.
Dalam orasinya, ketua DPW FSPMI Jawa Timur Pujianto mengatakan, jika tuntutan kawan kawan tidak dipenuhi perusahaan maka LBH FSPMI tidak segan-segan mempailitkan perusahaan. Ardian Safendra selaku Ketua Konsulat Cabang FSPMI Kab. Mojokerto juga menyampaikan akan memboikot produk PT. Sinar Sosro jika perusahaan tidak ada itikad baik.
Sepanjang 16 tahun perusahaan Grup Sosro berdiri, mungkin inilah serangan fajar yang dilakukan serikat pekerja akibat manajerial yang kurang baik. Mogok kerja yang direncanakan sampai tanggal 10 Maret ini, menjadi sebuah pukulan keras dibalik prestisenya Sosro sebagai merek teh kemasan yang terkenal.
Tragisnya, waktu sore hari sebuah surat dari manajemen turun dan mengabarkan bahwa perusahaan PT.Sinar Sosro dinyatakan Lock Out dan tidak berproduksi lagi mulai 12 Maret 2018, sampai batas waktu yang belum jelas. Sedemikian parahkah?
Dibawah koordinator aksi Pangkorda Garda Metal Mojokerto Hasan Bisri, massa aksi terlihat tertib dan aksi berjalan kondusif.
– Apapun serikatnya, pastikan Sosro tunaikan hak pekerjanya. –
Kontributor Mojokerto
Herman “The Uncle”