Serikat pekerja Malaysia Airlines mendesak CEO dan para top manager maskapai tersebut untuk mundur dari jabatannya. Desakan ini terkait berbagai tekanan mengenai pesawat MH370 yang sudah hampir tiga bulan menghilang.
Sekretaris Eksekutif Serikat Pekerja Malaysia Airlines Jabarullah Kadir mengatakan pihaknya pun mendesak pemerintah Malaysia untuk tidak memperbarui kontrak kerja CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya yang dikabarkan akan berakhir pada September mendatang.
Dua manajer senior lainnya, tegas Jabarullah, juga harus mundur demi masa depan maskapai tersebut. “Rencana bisnis mereka tidak bekerja. Bagi kami, mereka benar-benar gagal menjalankan tugas mereka,” kata Jabarullah seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (30/5/2014).
Serikat pekerja maskapai Malaysia Airlines mewakili sekitar setengah dari 19.500 pegawai Malaysia Airlines di seluruh dunia. Pada awal bulan Mei, Malaysia Airlines menyatakan hilangnya MH370 memberikan “dampak dramatis” terhadap pendapatan maskapai.
Hingga saat ini maskapai tersebut tengah berjuang di tengah persaingan yang sangat ketat khususnya dengan maskapai penerbangan murah. Malaysia Airlines telah rugi 1,3 miliar dollar AS dalam tiga tahun terakhir sebelum dampak MH370 dimasukkan ke dalam penghitungan.
Pada kuartal I tahun ini Malaysia Airlines melaporkan kerugian sebesar 443 juta ringgit atau sekitar 137 juta dollar AS. Kerugian ini merupakan kerugian kuartalan yang kelima dan terburuk sejak kuartal IV-2011, di mana saat itu kerugian mencapai 1,28 miliar ringgit.
Hingga kini belum ditemukan jejak MH370 walaupun telah dilakukan pencarian di selatan Samudra Hindia, lokasi yang diyakini sebagai lokasi jatuhnya pesawat tersebut.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/05/30/1430264/Serikat.Pekerja.Malaysia.Airlines.Desak.CEO.Mundur