Jakarta, KPonline – Ada pemandangan menarik di Wisma Serbaguna, Senayan, Jakarta. Setiap pagi hingga sore deretan pedagang kopi keliling yang menggunakan sepeda, atau yang akrab disebut “Starlink” (Starling, kopi keliling), berkumpul dan berbaris rapi di depan gedung tersebut. Dalam proses usahanya menjual kopi mereka juga saling mendukung satu sama lain dalam mencari konsumen.
Dalam semangat kebersamaan, para pedagang ini memiliki sistem unik, ketika salah satu dari mereka sudah mendapatkan konsumen, mereka akan mengarahkan konsumen berikutnya ke rekan yang belum mendapat pembeli. Dengan cara ini, mereka memastikan semua pedagang mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperoleh penghasilan.
“Di sini, kita bekerja sama. Kalau saya sudah dapat konsumen, saya kasih tahu teman yang belum dapat. Begitu seterusnya. Kita saling bantu supaya semuanya bisa jualan dengan adil” ucap Riko, salah satu pedagang kopi Starlink.
Menariknya, para pedagang kopi di sini sebelumnya adalah buruh kontrak yang terkena PHK dampak dari penerapan UU Omnibus Law Cipta Kerja. Setelah kehilangan pekerjaan, mereka memutuskan untuk beralih profesi menjadi pedagang kopi keliling. Meski sempat mengalami masa sulit, kini mereka menemukan semangat baru dalam profesi barunya.
Selain saling berbagi konsumen, para pedagang ini juga menunjukkan solidaritas tinggi ketika menghadapi situasi sulit.
“Kalau ada kawan kita yang terkena angkut sama Satpol-PP, kita patungan untuk menebusnya. Kita nggak biarin teman kita sendirian menghadapi masalah. Itulah solidaritas tulang kopi Starlink.” tambah Riko.
Kehadiran mereka memberikan suasana kekeluargaan yang erat. Para pelanggan pun merasa nyaman dengan suasana tersebut, karena tidak ada persaingan ketat yang biasanya terlihat di kalangan pedagang. Malah, ada semacam solidaritas yang kental di antara mereka.
“Senang melihat mereka saling mendukung. Saya jadi lebih sering beli di sini karena suasananya menyenangkan,” ujar Nanda, seorang pelanggan tetap di Wisma Serbaguna.
Inisiatif ini tidak hanya mempererat hubungan antar pedagang, tetapi juga menciptakan ekosistem bisnis yang sehat dan berkelanjutan. Semangat kebersamaan seperti ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi komunitas pedagang lainnya di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia.
(Tendy – Kontributor Bogor)