Batam,KPonline – Driver Gojek Batam yang tergabung dalam PUK SPDT-FSPMI Gojek Batam berencana menggelar aksi unjuk rasa guna menentang kebijakan aplikator Gojek Indonesia yang di nilai berdampak pada pendapatan para driver Gojek.
Ketua PUK SPDT-FSPMI Gojek Batam Gusril Alizar mengungkapkan bahwa mereka menolak program Berkat yang di luncurkan pihak Gojek Indonesia (GI).
Gusril menilai dihadirkannya program Berkat tersebut di sinyalir adalah untuk menghilangkan Insentif /bonus bagi driver Gojek Batam .
“Kalau memang yang dimaksud program Berkat ini untuk membantu driver yang sulit untuk Tupo (tutup point) kenapa harus dihilangkan Insentif yang seharusnya insentif tetap ada dan ditambah dengan program berkat tersebut.”Ungkap Gusril.
“Dan juga program berkat tersebut tidak seperti yang digambarkan oleh pimpinan GI zona Sumbagsel tersebut yang seolah membantu driver padahal program tersebut tidak gampang. Mereka dapat karena syarat dan ketentuannya yang rumit” Tambahnya
Menurut Gusril syarat untuk mendapatkan program Berkat di antaranya,Poin harus 14, hanya berlaku mulai jam 08:00-20:00 ,yang berarti driver tersebut harus mendapatkan 14 poin hanya di jam tersebut.
Selain itu untuk mendapatkan program Berkat Performa driver juga tetap minimal 75 % ( dibawah 75 % tidak bisa mendapatkan program tersebut
“Driver itu hanya mendapat selisih dari pendapatan mereka yang baru 14 poin tersebut, sebagai contoh apabila poin driver tersebut 14 dan di rata-rata ia mendapatkan 10 orderan Go Food yang nilainya Rp.9000 x 10 order yaitu Rp.90000 ,dan pihak GI hanya menambahkan 10 ribu rupiah itupun seperti yang saya sampaikan diatas syarat dan ketentuan berlaku di sini” Jelasnya.
“Dan juga secara logika sudah jelas para driver jarang tutup point, seharusnya dibuat program yang bisa menopang pendapatan mereka yaitu program berkat tersebut dijalankan dan insentif tetap berlaku, itu baru menopang pendapatan driver”Pungkasnya
Sebelumnya Corporate Affairs Sumbagsel Gojek Indonesia, Aji Wihardandi,kepada media mengatakan program Berkat merupakan salah satu program kesejahteraan Gojek selama pandemi Covid-19 yang merupakan alternatif terbaik dalam menjaga pendapatan harian Mitra setiap harinya.
“Program Berkat akan membantu mitra mendapatkan pendapatan bersih minimum (Pendapatan dari Tarif setelah dikenakan Biaya Layanan Gojek 20 persen) yang bisa dibawa pulang Mitra per harinya yang besarannya berbeda-beda untuk setiap kota,” jelas Aji Wihardandi.
Bagi Gojek kata dia, mobilitas masyarakat yang menurun drastis berdampak pada sepinya order yang dijalankan oleh jutaan mitra driver di seluruh Indonesia. Hal ini lanjutnya secara otomatis membuat mitra driver kesulitan mengumpulkan pendapatan harian.
“Gojek berupaya membantu mitra-mitra driver dengan memberikan jaminan penghasilan setiap harinya bagi mereka,” katanya, Kamis (9/7/2020).
Kata dia, Program Berkat merupakan salah satu program kesejahteraan Gojek selama pandemi Covid-19 yang merupakan alternatif terbaik dalam menjaga pendapatan harian Mitra setiap harinya.
“Program Berkat akan membantu mitra mendapatkan pendapatan bersih minimum (Pendapatan dari Tarif setelah dikenakan Biaya Layanan Gojek 20 persen) yang bisa dibawa pulang Mitra per harinya yang besarannya berbeda-beda untuk setiap kota,” jelasnya.
Ia menjelaskan, tujuan dari Program Berkat adalah memberi kesempatan yang sama kepada semua mitra driver untuk mendapatkan penghasilan di masa sulit ini secara merata.
Di mana Gojek akan memberikan insentif kepada mitra driver yang berhasil meraih poin tertentu. (Ete)