Surabaya, KPonline – Di Surabaya, Training of Trainer (ToT) yang diselenggarakan PUK SPAMK FSPMI PT SAI berlangsung selama dua hari, tepatnya tanggal 28-29 September 2024. Peserta tidak hanya dibekali dengan teknik penyampaian materi yang efektif, tetapi juga cara mengelola dinamika kelas dan menghadapi berbagai tantangan psikologis dan fisik yang dihadapi peserta didik dewasa. Dengan persiapan matang, kemampuan presentasi yang handal, serta penggunaan alat bantu yang tepat, ToT ini bertujuan melahirkan trainer-trainer handal yang siap memimpin pelatihan di masa mendatang.
Dalam pelatihan ini, beberapa poin penting yang dibahas meliputi penentuan prioritas, tujuan, dan sasaran program, serta tahapan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program tersebut.
Sebagai seorang trainer, persiapan adalah kunci sukses. Tidak hanya mempersiapkan materi dengan baik, seperti membaca buku, mencatat poin-poin penting, dan menambahkan informasi yang relevan, tetapi juga mempertimbangkan kemampuan peserta dalam menerima materi. Pembelajaran untuk orang dewasa, yang menjadi fokus dalam pelatihan ini, menekankan pada pengembangan diri, karir, minat, serta pengalaman peserta. Tantangan dan ketidakpuasan dalam proses pembelajaran juga menjadi aspek penting yang perlu diatasi.
Para peserta diajarkan bahwa setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, ada yang menyadari potensinya, ada pula yang tidak. Pendekatan praktis sangat diperlukan dalam pelatihan, termasuk untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang mungkin muncul agar pelatihan berjalan lancar. Hambatan psikologis seperti rasa gugup dapat menurunkan konsentrasi dan motivasi peserta, sementara hambatan fisik seperti gangguan penglihatan dan pendengaran, terutama pada peserta yang lebih tua, juga perlu diperhatikan.
Suksesnya program pendidikan sangat bergantung pada bagaimana trainer mengelola suasana dan materi yang disampaikan. Sebagai contoh, trainer tidak disarankan untuk meminta maaf di awal pelatihan karena hal itu dapat mengurangi rasa hormat peserta. Selain itu, teknik pengenalan diri dan cara mengurangi kegelisahan saat tampil juga dibahas.
Trainer juga diajarkan untuk memanfaatkan waktu dengan baik. Misalnya, dalam waktu 10 menit untuk sesi pembukaan, perkenalan diri bisa dilakukan dalam 2 menit, materi inti disampaikan dalam 5 menit, dan sisanya untuk kesimpulan dan penutupan.
Penggunaan alat bantu presentasi menjadi salah satu aspek penting untuk menjaga perhatian peserta agar tidak jenuh. Alat bantu ini dapat mempersingkat waktu penyampaian materi dan membuat presentasi lebih menarik. Pemilihan alat bantu pun harus disesuaikan dengan situasi, subjek yang dibahas, biaya, serta ketersediaan alat tersebut.
Tahap akhir dari pelatihan ini adalah evaluasi. Evaluasi bertujuan untuk mengukur dampak pelatihan terhadap peserta serta membandingkan hasil yang dicapai dengan tujuan awal. Evaluasi juga membantu dalam merencanakan pelatihan di masa mendatang. Teknik evaluasi yang disarankan meliputi diskusi, kuesioner, penilaian dari orang lain, dan rapat evaluasi.
Pelatihan diakhiri dengan penugasan bagi para peserta, di mana masing-masing diminta untuk mempresentasikan materi dalam bentuk PowerPoint. Setiap peserta mendapatkan undian materi dan diharuskan mempresentasikannya dalam waktu minimal 10 menit dengan maksimal 10 slide.
(Infokom PUK SPAMK FSPMI PT SAI)