Subang, KPonline – Menjadi pilihan hari untuk kesekian kalinya kami FSPMI Subang melakukan aksi Pengupahan. Kali ini tuntutan tentang penetapan UMSK Subang Tahun 2018 ,tolak upah sektor padat karya atau upah di bawah UMK, tentang klasifikasi jenis Usaha (sektor) dan tentang Perda Ketenagakerjaan yang mangkrak.
Ada yang agak aneh ketika iring-iringan massa aksi memasuki halaman kantor Pemda Kabupaten Subang, ada dua buah set tenda yang sudah terpasang serta baliho berukuran raksasa bertuliskan Peringatan Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember .Sepertinya besok akan ada pelaksanaan upacara ceremonial peringatan Hari Ibu di kalangan Kantor Pemda Subang.
Audiensi terjadi antara perwakilan Buruh dengan pihak Pemda yang diwakili oleh Asda III beserta jajaran DISNAKERTRANS kab.Subang. Tak ada jaminan bahwa apa yang menjadi tuntutan buruh subang bisa dipenuhi oleh pihak pemerintah mengingat perwakilan bukanlah pihak pengambil keputusan.
Sangat disayangkan untuk kesekian kalinya bupati Kab. Subang tidak pernah hadir dan sudi menemui buruh Subang. Sepertinya bupati Subang memang alergi dengan keberadaan buruh Subang yang tak pernah lelah melakukan aksi-aksi mengkritisi kebijakan pemerintah daerah terkait perlindungan dan kesejahteraan buruhnya.
Peserta aksi yang sebagian besar terdiri dari para buruh perempuan hari ini menyempatkan berkumpul dan berfoto di bawah baliho berukuran raksasa yang bertuliskan tentang peringatan Hari Ibu,yang berlatar belakang gambar foto Bupati Subang. Tujuan aksi berfoto bersama tersebuat adalah wujud sindiran kepada Bupati Subang yang notabene seorang perempuan dan seorang Ibu bersimpati atas peringatan hari Ibu, akan tetapi dia sendiri faktanya tidak punya empati kepada kami buruh perempuan yang juga merupakan para Ibu bagi anak-anak generasi penerus masa depan kabupaten Subang. Rasa miris dan kecewa kami tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata.
Diantara peserta massa aksi yang hari ini aksi bersama kami ada sekelompok perwakilan Buruh dari Serikat Pekerja Garment Yuotex (SPG YOUTEX), mereka memang bagian dari Aliansi Buruh Subang (ABS) yang diketahui adalah penerima upah hanya sebesar UMK saja, meskipun UMK Subang Tahun 2018 sudah ditetapkan, yang berarti perjuangan upah bagi mereka sudah final,kecuali perjuangan di internal mereka.Tapi kawan-kawan SPG YOUTEX masih mau bergabung dan mendukung perjuangan bersama dalam mengawal penetapan UMSK, disaat para penerima Upah Sektoral masih banyak yang tunduk dan patuh kepada intruksi produksi daripada berjuang turun aksi bersama mengawal pebetapan UMSK hari ini. Kami sangat mengapresiasi keberadaan kawan-kawan SPG YOUTEX disetiap aksi-aksi bersama ABS,esksistensi dan konsistensi kawan-kawan SPG YOUTEX patut diacungi jempol.
Dan ketika perjalanan pulang, massa aksi sempat menguasai dan menutup jalan pantura sampai ke depan PT BMP.
“ini sebagai bentuk protes kita terhadap pemerintahan subang” ucap Nanang Nurdiansyah sebagai Div.Aksi GM Subang
Selesai Aksi,ketua Konsulat Cabang FSPMI Subang Suwira menyampaikan bahwa tanggal 28 Desember 2017 akan dilaksanakan rapat/sidang DEPEKAB Subang terkait penetapan UMSK, maka ia mengintruksikan kepada seluruh perangkat organisasi FSPMI Subang untuk meng allout kan anggotanya pada aksi hari itu.
Setelah itu Beliau membubarkan massa aksi dan berpesan untuk berhati-hati di jalan,mengingat hujan mulai deras dan jalanan sangat licin.
Kemudian menutup orasi dengan teriakan Hiduuuupp Buruuuuuh…..!!!!
(esr)
kontributor Subang.